EQUATOR, Jakarta – Mantan Menko Ekuin era Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Rizal Ramli mempertanyakan secara gamblang siapa yang bakal menempati wilayah atau menjadi penduduk Ibu Kota Baru (IKN), jika pemindahan IKN benar-benar terealisasi nantinya?
Dilansir dari Rmol.id, Selasa (18/01/2022), pernyataan itu disampaikan Rizal Ramli dalam dialog yang ditayangkan akun Youtube Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, Senin malam (17/1).
“Saya mohon maaf, Pakde Jokowi tolong jelaskan siapa yang bakal tinggal di ibu kota ‘baru’,” kata Rizal Ramli.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, secara hitung-hitungan ekonomi akan sulit memindahkan apa yang sudah ada di Jakarta. Bahkan, untuk kalangan bisnis properti besar sekalipun.
Kata dia, pengusaha properti akan lebih meraup keuntungan dengan mengelola modal untuk membangun kota-kota baru di Jawa daripada harus membangun di wilayah IKN.
“Kalau perusahaan real estate besar tidak akan mau main real estate di Kalimantan Timur kecuali dipaksa, karena mereka lebih diuntungkan bikin BSD baru, bikin kota baru di Pulau Jawa,” terangnya.
Rizal Ramli memperkirakan, kemungkinan hanya perusahan China yang akan berani tanam modal di IKN untuk membangun kota baru sesuai selera dan kebutuhan rakyat mereka untuk dipindahkan ke Indonesia.
“Nah yang tertarik untuk itu ya BUMN China, untuk beli tanah di situ (Kalimantan Timur), bangun ibu kota baru, tapi penghuninya siapa itu nanti, rakyat nggak mau pindah ke situ,” terangnya.
“Penghuninya ngundang lagi dari RRC buat jadi penduduk di situ, (Kalimantan Timur) bisa jadi ibu kota baru, tapi itu ibu kota Beijing Baru, bukan ibu kota Indonesia baru,” pungkasnya. (Red)
Beri dan Tulis Komentar Anda