
EQUATOR, Putussibau – Polisi menghentikan kasus pembunuhan terhadap Jamaludin (67 tahun) dengan terduga tersangka Hr (27 tahun) yang terjadi di Dusun Kedaung Raya, Desa Beringin, Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu.
Berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/3/II/2025/SPKT/Polres Kapuas Hulu/Polda Kalbar yang diterbitkan pada 17 Februari 2025, korban Jamaludin ditemukan tewas di gedung serba guna desa setempat.
Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu IPTU Rinto Sihombing menceritakan, kronologi kejadian berawal pada Senin (17/02/2025) sekitar pukul 06.00 WIB, saksi RT dan suaminya ABG mendengar suara mencurigakan dari arah gedung serba guna.
“Mereka melihat seseorang yang belakangan diidentifikasi sebagai Hr, mengenakan jaket hitam dan memegang parang berlumuran darah. Saksi juga melihat pelaku membersihkan darah di jalan semen dengan kain keset sebelum membuangnya di kolong rumah,” katanya, Rabu (19/02/2025).
Rinto mengatakan, setelah menyaksikan kejadian tersebut, ABG memeriksa gedung serba guna dan menemukan mayat Jamaludin dalam kondisi mengenaskan. Polisi yang menerima laporan segera melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti. Berdasarkan hasil penyelidikan, Hr ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku diduga menggunakan parang hasil curian dari rumah seorang warga bernama ALG.
“Namun, dalam perkembangan terbaru, Hr ditemukan telah meninggal dunia. Dengan demikian, Polres Kapuas Hulu akan melakukan gelar perkara untuk menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3), mengingat tersangka telah meninggal dunia,” ujarnya.
Rinto menuturkan, Polres Kapuas Hulu juga telah mengamankan barang bukti antara lain 1 jaket hitam bertuliskan “Juilliard Music Academy”, 1 sweater merah, 2 celana pendek, 1 unit ponsel Oppo warna biru muda, 1 buah KTP atas nama HR, 1 keset kaki berwarna biru, dan 1 unit sepeda motor yang sebelumnya dicuri oleh tersangka.
Kasus ini sempat menimbulkan keresahan di masyarakat, namun Kapolres Kapuas Hulu memastikan bahwa situasi telah terkendali. Polisi juga mengimbau warga untuk tetap waspada dan segera melapor apabila menemukan hal-hal mencurigakan di lingkungan sekitar.
“Penyidik menerapkan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan atau pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian, dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara. Namun, dengan meninggalnya tersangka, proses hukum resmi dihentikan sesuai prosedur yang berlaku,” pungkas Rinto. (Opik)