EQUATOR, SANGGAU. Cuaca panas yang terjadi di Kabupaten Sanggau sangat rentan memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Terlebih Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak melaporkan ada 75 tirik panas (hotspot) di sejumlahndaerah di Kalimantan Barat. Satu diantaranya di Kabupaten Anggau dengan 19 hotspot.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sanggau.Budi Darmawan, menuturkan sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta arahan dari BPBD Provinsi Kalimantan Barat, intensitas potensi bencana hidrometeorologi berangsur turun. Namun potensinya tetap harus diwaspadai dan diantisipasi karena masih terjadi hujan.
“Pemkab Sanggau melalui BPBD tetap siaga dalam menghadapi bencana,” kata Budi Darmawan belum lama ini.
Ia mengaku telah melakukan rapat koordinasi menyikapi kondisi cuaca. Poin penting dari rapat koordinasi itu menyangkut potensi menghadapi kemarau.
“Kami selalu mengimbau masyarakat tetap waspada dengan berbagai potensi bencana, baik saat musim hujan ataupun kemarau,” tegasnya.
Karena itu, sebut Plt Kepala Pelaksana BPBD Sanggau ini, mitigasi kebencanaan menjadi bagian penting agar sedini mungkin bisa dicegah. Peran seluruh anggota BPBD diperlukan melakukan mitigasi kebencanaan.
“Dengan mitigasi yang baik, maka upaya antisipasi pun bisa dilakukan BPBD secara maksimal,” sebut Budi Darmawan.
Dalam hal ini. Budi menambahkan, perlunya peran masyarakat membantu dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan kadang (karhutla). Karena kerjasama masyarakat dengan BPBD dalam mengantisipasi terjadinya karhutla itu sangat penting.
“Saya harapkan aparatur seperti Camat dan Kepala Desa beserta jajaran agar aktif berhubungan dengan warganya dalam mengantisipasi atau pencegahan terjadinya Karhutla itu. Dalam waktu dekat ini kami dari BPBD sanggau akan turun ke lapangan melakukan pemantauan titik titik yang rawan Karhutla. Kita juga akan bentuk tim dalam pengecekan dilapangan,” bebernya. (KiA)
Beri dan Tulis Komentar Anda