EQUATOR, Sanggau. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan, Kubin mengaku belum mengetahui pasti penyebab naiknya harga beras di Sanggau. Hanya saja ia menegaskan, harga yang naik hanya di pada beras premium.
“Sepanjang pengamatan kami, karena kami di Dinas ini semua kami pantau, beras murah, beras medium. Justeru beras premium tidak terlalu kami pantau karena terkait ketersediaan. Memang terjadi kenaikan harga beras di pasar Sanggau,” kata Kubin ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.
Kenaikan pada beras premium, dikatakannya tidak terlalu besar. Per karung kenaikan harganya di kisaran Rp.2.000 sampai Rp.7.000.
“Yang cenderung ada kenaikan ini ada di kelas premium artinya kelas I. Selama ini beras murah dan medium masih biasa saja harganya, seperti pendataan kami yang kami lakukan tiap Minggu. Penyebab naik ini kami belum tahu persis. Tahunya kita harga beras naik begitu,” akunya.
Kubin menduga adanya pengaruh Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yang berpengaruh pada biaya transportasi, meski tak ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Kalau dikatakan perayaan agama pun tidak terlalu (berpengaruh). Kemarin Cap Go Me, tahun baru. Justeru pada masa tahun baru tidak naik. Kalau dikatakan dampak akhir musim panen dan masuk musim panen rendengan, seolah stok kurang, tapi pendataan kami cukup. Makanya kita tidak tahu penyebab harga ini naik. Tapi biasanya terkait isu di luar seperti perayaan agama. Itu perkiraan, tapi belum tahu persis,” bebernya.
Kalaupun kenaikan lantaran HBKN, Kubin menduga dalam satu atau dua pekan kedepan akan turun. Ditambah lagi beberapa daerah di Kabupaten sudah mulai panen, seperti di Entikong.
“Seperti di Entikong. Beberapa tempat yang nugalnya lebih awal sudah mulai panen,” imbuhnya.
Kubin menyebut beras premium yang di jual di pasar Sanggau kebanyakan dari luar Kalbar. Sedangkan beras medium berasal dari Sanggau sendiri dan Bulog.
“Kita tidak tahu apa penyebab harga mahal. Mungkin karena dari luar, bisa jadi karena transport, cuaca, atau kemasannya yang naik. Tapi kalau tenaga kerja belum juga naik,” kata Kubin.
Namun ia berjanji terus memantau perkembangan harga beras. “Kemudian Asisten II yang biasa memimpin rapat inflasi daerah juga akan kami informasikan terkait perubahan harga ini,” pungkasnya. (KiA)
Beri dan Tulis Komentar Anda