EQATOR, SANGGAU. Selama tiga hari, sebanyak 30-an pelaku usaha mikro dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sanggau hadir mengikuti acara pelatihan olahan produk makanan di Hotel Emerald Sanggau, mulai Rabu (15/11/2023) hingga 18 November 2023.
Yang spesial dari pelatihan untuk angkatan ketiga ini, yaitu Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkop dan UM) Kabupaten Sanggau selaku penyelenggara mendatangkan executive chef Hotel Ibis Pontianak, Muhammad Ismail.
“Hari ini kita melaksanakan pelatihan olahan produk makanan bagi pelaku usaha mikro di Kabupaten Sanggau yang dibiayai DAK Non Fisik Kabupaten Sanggau tahun 2023. Ini kami lakukan sedikit berbeda dengan tahun-tahun kemarin. Hari ini kita mendatangkan executive chef Hotel Ibis Pontianak.,” kata Kepala Dispeirndagkop dan UM Kabupaten Sanggau, Sy. Ibnu Marwan Alqadrie, Rabu (15/11/2023).
Marwan, sapaan Ibnu Marwan Alqadrie, berharap para pelaku usaha mikro, ibu rumah tangga yang pandai memasak dan membuat kue, dapat belajar langsung dari ahlinya.
“Memang kalau kita lihat waktu, sangat singkat. Kita memaksimalkan waktu sampai dengan Jumat malam, supaya ada pengembangan-pengembangan yang didapat pelaku usaha kita. Pelaku usaha kita itu kita harap dapat berkembang. Jangan hanya bulan ini dapat Rp 1 juta, bulan depan Rp 1 juta, dan seterusnya Rp 1 juta,” ungkapnya.
Dengan mendatangkan executive chef, lanjut Marwan, harus ada perubahan, baik perilaku, brand, pendapatan, pemasaran produk olahan makanan.
“Ini yang kami harapkan. Jadi kami dari Diperindagkop dan UM Sanggau hanya sebagai pelaksana. Mudah-mudahan dengan pelatihan ini, ada sedikit perubahan dalam pendapatan pelaku usaha kita,” tutur Marwan.
Lebih lanjut, Marwan menjelaskan, Kabupaten Sanggau adalah daerah yang dilintasi beberapa kabupaten yaitu Sekadau, Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu. Ia berharap siapa pun yang melintasi Sanggau dapat singgah untuk menikmati makanan enak yang dimiliki Sanggau. Jika perlu, lanjut dia, ke depan kita dapat membuat pusat oleh-oleh Kabupaten Sanggau.
“Ini tergantung anggaran yang kita miliki. Kalau di Jawa kan sudah ada pusat oleh-oleh. Nah, kita di Sanggau ini belum ada. Kita hanya punya gerai. Kalau kita punya gedung yang benar-benar bisa dimanfaatkan, kita bisa menampung semua UMKM untuk kita tampikan dan kita jual ke tamu-tamu,” pungkasnya. (KiA)
Beri dan Tulis Komentar Anda