EQUATOR, KAPUAS HULU – Masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu tentunya masih ingat dengan kasus korupsi pengadaan benih dan calon indukan ikan Arwana di Dinas Perikanan Kapuas Hulu tahun 2020 sebesar Rp1.029.675.00 yang melibatkan dua terdakwa yakni Sulaiman dan Ismail Ramadan.
Kasus korupsi Arwana yang merugikan uang negara Rp287 juta tersebut, perkaranya pun sudah diputuskan oleh Pengadilan Negeri Tipikor Pontianak yang dilaksanakan pada 19 Februari 2024.
“Kedua terdakwa sudah diputuskan oleh Pengadilan Negeri Tipikor Pontianak. Untuk terdakwa Sulaiman diputus 1,6 tahun sementara terdakwa Ismail Ramadan diputus setahun, ” kata Lasido Heritson Panjaitan, Kasi Pidana Khusus Kejari Kapuas Hulu, Selasa (19/3/2024).
Lasido mengatakan, atas putusan hakim terhadap kedua terdakwa tersebut, pihaknya meniai terlalu ringan, sehingga pihaknya melakukan banding karena tidak puas dengan hasil putusan hakim dan tidak sesuai dengan tuntutan jaksa sebelumnya.
“Tuntutan kami sebelumnya untuk terdakwa Sulaiman 2 tahun dan Ismail Ramadan 1,6 tahun, ” ujar Lasido.
Lasido menjelaskan, pihaknya tidak sependapat dengan pertimbangan hakim mengenai putusan yang diberikan kepada kedua terdakwa tersebut dan menganggap putusan terlalu ringan.
“Belum lagi untuk uang pengganti yang diputuskan hakim itu jumlahnya kecil, itupun dikenakannya hanya kepada satu terdakwa saja, ” jelasnya
Atas dasar itu kata Lasido, pihaknya melakukan banding terhadap putusan hakim tersebut. “Kita sudah dinyatakan banding pada tanggal 26 Februari 2024. Kini tinggal menunggu putusan dari Pengadilan Tinggi, ” pungkasnya. (fik)
Beri dan Tulis Komentar Anda