EQUATOR, Sanggau. Kesadaran warga Lingkungan Kantu’ Kelurahan Tanjung Sekayam terhadap Open Defecation Free (ODF) atau tidak buang air besar sembarangan, cukup tinggi. Buktinya mereka membongkar sendiri jamban-jamban di pinggir sungai di wilayah mereka, Kamis (16/02/2023).
Pembongkaran tersebut dihadiri Camat Kapuas, Jamain, Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Sanggau, Akhirul Ramadhan, Lurah Tanjung Sekayam, Siti Nirhayati, Ketua RT, perwakilan dari Polsek dan Koramil.
“Hari bersama masyarakat Lingkungan Kantu’ merobohkan WC yang ada di sungai dalam rangka implementasi program satu rumah satu WC untuk Kecamatan Kapuas ini. Tentu saja untuk mengimplementasikan Peraturan Bupati Sanggau nomor 69 tahun 2021. Karena ini merupakan bagian dari strategi kita berjibaku melawan stunting yang ada di Kecamatan Kapuas ini,” kata Camat Kapuas, Jamain ditemui di lokasi.
Ia menegaskan tahun ini, Kecamatan Kapuas berkomitmen bersma para Lurah, paling tidak sudah enam desa dan satu kelurahan yang sudah siap mendeklarasikam ODF di Kecamatan Kapuas ini.
“Artinya, kedepan target kita untuk tahun 2024, semua rumah tangga yang dari Kecamatan Kapuas sudah memiliki jamban. Artinya program satu rumah satu jamban bisa kita tuntaskan untuk 2024,” ungkap Jamain.
Selama ini, kata Jamain, sebagian masyarakat Kantu’ tidak hanya menggunakan sungainsebagaintempat mandi dan mencuci, tapi juga tempat Buang Air Besar (BAB). Padahal sebenarnya mereka sudah punya WC di rumah.
“Ini soal edukasi saja, soal kesadaran saja. Hari alhamdulilah sudah sadar semua, maka mendukung ODF di Kecamatan Kapuas. Karena kelurahan pertama yang mau deklarasi tanpa ODF adalah Kelurahan Tanjung Sekayam,” sebutnya.
Di mulai dari Tanjung Sekayam, secara bertahap, Jamain menargetkan 2024 sudah tidak ada lagi masyarakat yang BAB sembarangan.
“Nanti kita buat kesepakatan besar masyarakat tidak membangun lagi jamban di sungai. Regulasinya dari Perbup juga sudah ada. Nanti di tataran bawah perlu juga kita buat kesepakatan bersama,” pungkasnya.
Lurah Tanjung Sekayam, Siti Nurhayati mengaku tak ada kendala dalam memberikan edukasi terkait ODF di Lingkungan Kantu’.
“Apalagi ini daerah wisata. Jadi warga di sini mendukung, dan kedepanya pariwisata di sini lebih baik lagi. Tentu kalau masih ada jamban di sungai merusak pandangan, tapi tentu saja di Kantu ini masih memerlukan WC-WC umum untuk digunakan para pengunjung,” ungkap Siti Nurhayati.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehayan Kabupaten Sanggau, Akhirul Ramadhan menjelaskan, ODF merupakan salah satu pilatr Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
“Jadi upaya kita adalah salah-satunya masyarakat tidak buang air besar sembarangan. Kami dari Dinas Kesehatan sangat mendukung, ini salah satu kelurahan di Kecamatan Kapuas, yang pasti setelah ini kita bisa mendeklarasikan Kelurahan Tanjung Sekayam ini sebagai Kelurahan ODF,” ujar Akhirul Ramadhan.
Ia juga mnejelaskan, salah satu untuk memutus matarantai penyebaran penyakit adalah dengan tidak BAB sembarangan. (KiA)
Beri dan Tulis Komentar Anda