• Company
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Disclaimer
Rabu, November 26, 2025
  • Login

       

Equatoronline.id

        

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata
No Result
View All Result
Equatoronline.id
No Result
View All Result
Home Politik

Wacana Presiden 3 Periode, PKS: Demokrasi Telah Keluar Dari Fitrahnya

by Equator News
Sabtu, 21 Agustus 2021 22:41
in Politik
0
0
SHARES
0
VIEWS
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu.
Keterangan foto: Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu. (Istimewa)

EQUATOR, Jakarta – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu menyebut, beberapa tahun terakhir demokrasi di Indonesia perlahan-lahan memutar haluannya ke arah jalan otoritarianisme.

The Economist Intelligence Unit melaporkan indeks demokrasi terus merosot selama 14 tahun terakhir, kebebasan sipil merosot, budaya politik terpuruk, politik uang marak terjadi.

Teranyar, muncul wacana jabatan Presiden RI tiga periode atau memperpanjang masa jabatan. Syaikhu menyebut wacana jabatan Presiden tiga periode merupakan implementasi demokrasi yang buruk.

“Wacana penambahan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode membuat masa depan demokrasi kita akan semakin terpuruk. Pentingnya pembatasan jabatan Presiden adalah untuk menghindari adanya penyelewengan kekuasaan, korupsi, kolusi, dan nepotisme. Selain itu, pembatasan 2 periode untuk memastikan bahwa kaderisasi kepemimpinan nasional berjalan dengan baik,” terang Syaikhu dalam Pidato Kebangsaan Partai Politik dalam rangka memperingati 50 Tahun CSIS Indonesia, Jumat (20/08/2021).

Syaikhu menyebut hari ini, demokrasi mengalami kemunduran dan keluar dari fitrahnya. Setelah lebih dari dua dekade pasca reformasi, Indonesia belum mampu melakukan konsolidasi demokrasi.

“23 tahun reformasi berjalan, sudah 5 kali pemilu dan 4 kali pemilihan Presiden secara langsung, tanda-tanda konsolidasi demokrasi belum berjalan sesuai dengan harapan,” ungkapnya.

Menurut Syaikhu, di periode pemerintahan Presiden Joko Widodo, arah demokrasi mengalami kemunduran. Para ilmuwan politik menilai bahwa Pemerintahan Joko Widodo melakukan putar haluan dari model demokrasi prosedural ke arah otoritarianisme.

“Ditengah pandemi, Penguasa justru semakin menunjukkan sikap represif dalam merumuskan kebijakan publik. Suara dan kehendak rakyat tidak dihiraukan. Penguasa memilih tutup mata dan telinga dari suara hati nurani rakyatnya,” papar dia.

Beberapa contohnya adalah fokus pemerintah yang mengutamakan ekonomi alih-alih kesehatan sejak awal dalam kebijakan pandemi di Indonesia.

“Pemerintah terbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2020, pemerintah mendesak disahkan UU Cipta Kerja. Atas nama kehendak rakyat, demokrasi dan rasa keadilan, PKS menolak kedua UU tersebut,” terang dia.

(Sumber: Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera)

Next Post
Dewan Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Katolik (DPC ISKA) Kabupaten Sintang menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) ke IV, di Balai Kenyalang, Sabtu (21/08/2021). (Istimewa)

Muscab ISKA Sintang, Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergitas Bersama Pemerintah dalam Memajukan Daerah

Beri dan Tulis Komentar Anda

Berita Terbaru

HUT Korpri, Wako dan Wawako Pontianak Tanding Voli Melawan ASN

Kota Pontianak Deklarasikan Setop BAB Sembarangan

17 jam ago
HUT Korpri, Wako dan Wawako Pontianak Tanding Voli Melawan ASN

HUT Korpri, Wako dan Wawako Pontianak Tanding Voli Melawan ASN

18 jam ago
Jelang HUT, AJK Audiensi dengan Kepala Kejaksaan Negeri dan Ketua DPRD

Jelang HUT, AJK Audiensi dengan Kepala Kejaksaan Negeri dan Ketua DPRD

18 jam ago
KONI Ketapang Gelar Rakor, Mantapkan Persiapan Menuju Porprov Kalbar 2026

Bupati Alexander Hadiri Festival Khas Kuliner Sunda Pasundan Ketapang

18 jam ago
KONI Ketapang Gelar Rakor, Mantapkan Persiapan Menuju Porprov Kalbar 2026

Pemkab Ketapang Prioritaskan Infrastruktur Desa, Jembatan Sengkuang Merabong Diaktifkan Lagi

18 jam ago

Trending

  • Jelang HUT, AJK Audiensi dengan Kepala Kejaksaan Negeri dan Ketua DPRD

    Jelang HUT, AJK Audiensi dengan Kepala Kejaksaan Negeri dan Ketua DPRD

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Ketapang Tutup PSBD XI: Ajang Budaya yang Dorong Ekonomi Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sabu 4,72 Gram Disita, Tiga Pelaku Diciduk Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wabup Jamhuri Pimpin Rakor Finalisasi Perbaikan Jalan Pelang – Kepuluk Segmen VII

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Ketapang Gandeng CSR Perusahaan Bangun Jalan Akses Antar Provinsi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Company
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Disclaimer

© 2022 Equator Online - Media Kalimantan Barat

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata

© 2022 Equator Online - Media Kalimantan Barat

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version