
EQUATOR, Pontianak – Api datang tak diundang, melumat tujuh rumah dalam kurun waktu yang lebih cepat dari detak jantung panik. Jumat siang yang panas di Tanjung Baladewa, Kampung Beting, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, berubah menjadi neraka kecil saat kobaran api menjalar dari lantai atas sebuah rumah warga, menyebar seperti bisikan maut ke permukiman padat di sekitarnya.
Pukul 12.00 WIB lebih sedikit, warga hanya sempat menjerit, menyelamatkan jiwa. Sisanya—rumah, pakaian, gerobak dagang, hingga uang pinjaman yang baru saja diterima—jadi abu. Si jago merah tidak pandang bulu.
Syarifah Fardiana, salah satu korban, menggendong cucunya keluar dari rumahnya yang dilalap api. “Anak saya masih tidur di atas. Saya panik, hanya sempat bawa anak dan cucu. Semuanya habis,” tuturnya dengan suara gemetar, matanya kosong menatap puing.
Dari rumah mungil yang sehari-hari jadi tempat ia berjualan sosis, tak ada yang tersisa. Uang pinjaman hampir Rp5 juta, gerobak dagang, bahan makanan, semuanya hilang. “Duit saya tinggal lima ratus rupiah di tangan ini,” katanya lirih.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, datang menyeberangi sungai dengan speed boat sekitar pukul 15.15 WIB. Di antara sisa asap dan bangunan gosong, ia memberi instruksi cepat kepada instansi terkait untuk bergerak: Dinas Sosial, BPBD, PMI. Semua turun tangan. Tapi bantuan darurat belum tentu cukup untuk menyambung harapan yang patah.
“Korban terdampak lebih dari tujuh kepala keluarga. Satu rumah bisa diisi hingga empat keluarga. Penyebab masih diselidiki,” kata Edi.
Saat ini para korban tinggal sementara di rumah kerabat. Pemerintah sedang mendata kerusakan dan menjajaki bantuan lanjutan, termasuk bedah rumah.
Dalam amarah langit yang panas membakar, Edi juga mengingatkan soal kewaspadaan: periksa kabel listrik, jangan bakar sembarangan, dan siapkan diri menghadapi cuaca ekstrem.
Namun di balik angka-angka dan instruksi, ada luka yang tak terdata. Kampung Beting kini tak hanya kehilangan rumah, tapi juga tenang yang dulu bersandar di dinding kayu sederhana. (Zrn)
Beri dan Tulis Komentar Anda