Site icon Equatoronline.id

Tenaga Kerja di CMI Didominasi Putra Daerah, Bukti Komitmen Berdayakan Masyarakat Lokal

Proses pencucian bijih nikel di area tambang PT Cita Mineral Investindo Tbk, Rabu (08/10/2025). (Foto: Istimewa)

EQUATOR, Ketapang – PT Cita Mineral Investindo Tbk (CMI) terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat lokal melalui kebijakan perekrutan tenaga kerja. Hingga tahun 2025, mayoritas tenaga kerja di dua site operasional perusahaan yakni site Air Upas dan site Sandai didominasi oleh putra-putri daerah asal Kalimantan Barat (Kalbar).

Kebijakan tersebut sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba), khususnya Pasal 125, yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk mengutamakan tenaga kerja lokal dalam kegiatan operasionalnya.

“Penerimaan tenaga kerja di CMI bukan sekadar kebutuhan operasional, melainkan juga menjalankan amanat undang-undang. HRGA berkewajiban memastikan tenaga kerja lokal mendapat prioritas, sehingga manfaat keberadaan perusahaan benar-benar dirasakan masyarakat sekitar,” ujar Manager HRGA CMI, Junaidi Giantoro, Rabu (08/10/2025).

Junaidi menjelaskan, berdasarkan data terbaru, site Air Upas memiliki 371 karyawan internal, dengan 78 persen (288 orang) di antaranya merupakan tenaga kerja lokal. Dari jumlah tersebut, 72 persen berasal dari Kabupaten Ketapang, dan 49 persen merupakan warga Ring 1, yaitu wilayah terdekat dengan area operasi perusahaan.

“Sementara Site Sandai mempekerjakan 243 karyawan internal, dengan 71 persen (172 orang) berasal dari Kalbar. Dari jumlah itu, 110 orang merupakan warga Kabupaten Ketapang dan 66 orang (60 persen) berasal dari wilayah ring 1,” imbuhnya.

Menurut Junaidi, bagi masyarakat lokal, kesempatan bergabung di CMI tidak hanya berarti mendapatkan pekerjaan, tetapi juga menjadi bentuk kebanggaan karena dapat berkontribusi langsung terhadap pembangunan daerahnya sendiri.

“Dukungan perusahaan melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan keterampilan turut meningkatkan kepercayaan diri serta kemampuan para karyawan,” tambahnya.

Ia menyampaikan, perekrutan tenaga kerja lokal menjadi ruang bagi generasi muda Kalbar untuk membuktikan potensi mereka di sektor pertambangan. Melalui pelatihan yang berkelanjutan, tenaga kerja lokal memiliki peluang untuk tumbuh, berkembang, dan bersaing secara profesional, sekaligus menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan di wilayahnya.

Terlebih, dia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam jangka panjang. Selain membuka lapangan kerja, perusahaan turut mendorong terjadinya transfer pengetahuan antar generasi, di mana karyawan berpengalaman menjadi mentor bagi tenaga kerja baru.

“Langkah ini bertujuan menjaga budaya kerja yang aman, produktif dan beretika, agar nilai-nilai positif tersebut dapat terus diwariskan dari waktu ke wakt,” kata dia.

Keberhasilan CMI, dalam mengutamakan tenaga kerja lokal turut memperkuat hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar. Kehadiran perusahaan semakin diterima karena manfaatnya terasa nyata, baik dari sisi ekonomi maupun peningkatan kualitas hidup masyarakat.

CMI terus memperluas kolaborasi dengan pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan komunitas lokal guna memastikan upaya pemberdayaan masyarakat berjalan berkesinambungan dan inklusif.

“Tenaga kerja lokal adalah aset utama perusahaan. Kami ingin memastikan bahwa keberadaan CMI benar-benar memberi manfaat langsung, tidak hanya bagi bisnis, tetapi juga bagi masyarakat dan pembangunan Kalbar,” pungkasnya. (Mi)

Exit mobile version