EQUATOR, SANGGAU. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sanggau, Ginting mengungkapkan, dari 19 Puskesmas di Kabupaten Sanggau, ada satu yang belum terakreditasi yaitu Puskesmas Belangin, Kecamatan Kapuas.
“Dari 19 Puskesmas, satu yang belum terakreditasi yaitu Puskesmas belangin. Jadi yang 18 ini sebetulnya namanya reakreditasi. Kalau Puskesmas Belangin itu akreditasi perdana. Kita sudah membuat jadwal sampai akhir tahun (mengikuti akreditasi). Pertama itu jadwalnya Puskesmas Bonti, Puskesmas Sanggau, menyusul Puskesmas lainnya sampai akhir tahun,” kata Ginting usai hadir di pembukaan akreditasi Puskesmas Sanggau, Rabu(09/08/2023) di Puskesmas Sanggau.
Ia mengatakan, penilaian akreditasi dilakukan Lembaga Akreditasi Fasyankes Seluruh Indonesia (LASKESI). Lembaga yang dinilai independen. Kali ini, ia menargetkan seluruh Puskesmas terakreditasi.
“Karena kemarin itu Covid-19, jadi vakum akreditasi. Jadi ada beberapa Puskesmas atau semua Puskesmas itu masa akreditasinya sebetulnya sudah habis. Kalau dulu itu dibatasi, sekarang ini lima tahun. Kalau dulu itu ada yang tiga tahun, ada yang lima tahun. Tergantung stratanya. Kalau sekarang disamakan semuanya,” terang Ginting.
Dalam hal penilaian, lanjut Ginting, surveyor LASKESI memotret bagaimana kondisi Puskesmas sesuai instrumennya.
“Surveyor berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan. Berdasarkan itu dipotret, barulah dikategorikan nanti masuk apakah tingkat Dasar, Madya, Utama, ataupun Paripurna,” sebut Ginting.
Dari 18 Puskesmas yang sudah terakreditasi, ada 4 Puskemas berstatus Madya dan dua berstatus Utama, yaitu Puskesmas Harapan Makmur dan Puskesmas Parindu.
“Harapan kita tahun ini ada peningkatan. Kalau untuk Puskesmas Sanggau, targetnya Utama, kalau bisa Paripurna. Ini hari pertama kita baru secara online. Hari kedua dan ketiga baru mereka datang langsung. Metodenya iti hybrid untuk Puskesmas Kapuas,” pungkas Ginting. (KiA)