EQUATORONLINE.ID – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) berhasil menerbitkan Sertifikat Laik Operasi atau SLO pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV PLTU Sampit – Kuala Pambuang sepanjang 314 tower dengan penggunaan material dalam negeri (TKDN) mencapai 79,93 persen untuk SUTT dan 66,6 persen untuk Gardu Induk (GI) 150 kV Kuala Pambuang pada tanggal 03 April 2023 untuk Sirkit 2 dan 04 April 2023 untuk Sirkit 1.
General Manager PLN UIP Kalimantan Bagian Barat (KLB), Muhammad Dahlan Djamaluddin mengatakan, SUTT 150 kV Sampit – Kuala Pembuang merupakan proyek strategis yang akan memperkuat penyaluran listrik di wilayah Kalimantan Tengah.
Melalui terbitnya SLO ini, menjadi bukti pengakuan formal suatu instalasi listrik telah berfungsi sesuai persyaratan yang ditentukan dan dinyatakan aman untuk dioperasikan.
“Hal ini juga bermanfaat untuk memastikan instalasi listrik tersebut beroperasi sesuai standar keselamatan yang berlaku,” kata Dahlan, Jumat (14/04/2023).
Terpenuhinya persyaratan penerbitan SLO membuat PLN yakin pasokan listrik untuk masyarakat di Kalimantan Tengah aman.
“Dengan berfungsinya SUTT 150 kV Sampit – Kuala Pembuang memastikan PLN siap menjaga pasokan listrik tetap andal agar masyarakat dapat menikmati libur perayaan Idul Fitri 1444 H dengan nyaman,” ujarnya.
Operasinya SUTT ini juga menonaktifkan PLTD Kuala Pembuang berkapasitas 5,6 MW.
“Hal ini membuat PLN berpotensi menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) dari yang seharga Rp4.566 per kWH, menjadi Rp1.211 per kWH-nya sehingga mampu menghemat sekitar 8,2 Miliar per bulan,” sambung Dahlan.
Lebih jauh, dia menjelaskan, keberhasilan penyelesaian proyek perluasan jaringan listrik ini tidak lepas dari kerja sama dan dukungan penuh dari seluruh stakeholder PLN, khususnya dalam pelaksanaan konstruksi, proyek strategis nasional ini berhasil selesai dengan Zero Accident atau Nihil Kecelakaan Kerja.
Proses penerbitan SLO ini dilaksanakan setelah melalui seluruh rangkaian dari pemberian tegangan atau energize, pengujian peralatan (komisioning), pengujian sistem, pemeriksaan dampak lingkungan, pengukuran tahanan isolasi dan sistem pentanahan.
Senada dengan Dahlan, Osta Melanno selaku Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) KLB 3, menyampaikan bahwa PLN Grup dan stakeholder terkait sangat berperan dari awal pelaksanaan hingga rampungnya proyek ini. Ditambah lagi proyek ini juga akan menunjang pertumbuhan industri sawit, pasir silika dan pengembangan infrastrukstur lainnya serta dapat melistriki 33 ribu pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang 900 VA.
“Bertepatan dengan momen perayaan Idul Fitri, akhirnya telah terbit SLO untuk SUTT 150 kV Sampit – Kuala Pembuang dan GI 150 kV Kuala Pembuang. Ini menjadi bukti komitmen PLN hadir untuk rakyat dengan menyelesaikan pengembangan sistem kelistrikan Kalimantan Tengah melalui instalasi listrik yang aman dan andal, semoga masyarakat Kalimantan Tengah merasa aman dan tenteram serta bisa menjalankan ibadah puasa dan kumpul keluarga di hari raya Idul Fitri dengan penuh kehangatan,” jelas Osta.
Di ujung penjelasannya, Osta berharap dengan beroperasinya instalasi listrik yang aman dan andal dapat didukung oleh masyarakat dengan turut menjaga keandalan listrik. Salah satunya tidak bermain layang-layang dekat dengan jaringan. (pul)
Beri dan Tulis Komentar Anda