EQUATOR, Jakarta – Harga batu bara sempat menjulang tinggi hingga bahkan mencetak rekor baru, dalam perdagangan ICE Newcastle (Australia) beberapa bulan lalu. Namun kini nasib si batu hitam itu berbalik tekor.
Dilansir dari CNBCIndonesia.com, Selasa (31/08/2021), harga batu bara mengalami koreksi yang lumayan tajam di pasar ICE Newcastle, yakni US$ 167,4/ton, pada Senin (30/08/2021). Ambles 2,11% dibandingkan sehari sebelumnya.
“Akhir pekan lalu, harga komoditas ini berada di US$ 171/ton. Ini adalah rekor tertinggi setidaknya sejak 2008,” demikian seperti dilaporkan Tim Riset CNBC Indonesia.
Dalam sepekan terakhir, harga batu bara naik 2,15% secara point-to-point. Sedangkan selama sebulan ke belakang, harganya melonjak 14.16%.
Kendati demikian, ruang kenaikan harga batu bara tetap akan masih terbuka. Secara fundamental, tingginya permintaan akan menjadi pendongkrak harga.
Misalnya di China. Pada Juli 2021, China mengimpor batu bara termal sebanyak 13,8 juta ton. Angka ini melonjak 30% dibandingkan Juli 2020 (year-on-year/yoy). (FikA)
Beri dan Tulis Komentar Anda