EQUATOR, Palangkaraya – Garis senyum terpancar dari raut wajah polos 21 (dua puluh satu) anak-anak Panti Asuhan Maria Ines Palangkaraya, Kalimantan Tengah (11/15/2024), kala menyambut rombongan pegawai PLN Group Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang tergabung dalam Perkumpulan Orang Kristen (Perokris) PLN Group Kalselteng.
Rombongan PLN Group yang terdiri Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan, Unit Induk Distribusi (UID) Kalselteng dan Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar) memecahkan keheningan panti dengan menebar sukacita melalui lantunan pujian dan bingkisan untuk anak-anak panti asuhan Maria Ines.
Pada kesempatan tersebut juga, perwakilan Perokris PLN yang hadir menyerahkan tali kasih untuk mendukung pendidikan anak-anak Panti Asuhan Maria Ines.
Abdul Salam Nganro selaku General Manager PLN UIP3B Kalimantan menjelaskan, bahwa kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh para pegawai PLN tersebut merupakan salah satu wujud implementasi program budaya UIP3B Kalimantan yang bertajuk Tebar (Kegiatan Membantu Sekitar).
“Bagi kami, membantu sekitar adalah bentuk nyata dari komitmen kami terhadap keberlanjutan dan kesejahteraan bersama. Kami tuangkan ke dalam suatu program budaya, dan dengan bangga bisa berkontribusi serta membuat perbedaan khususnya di lingkungan sekitar kami bekerja,” jelas Salam.
Lebih lanjut Salam menerangkan program Tebar ini selaras dengan program Employee Volunteering perusahaan seperti Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Yayasan Baitul Maal (YBM), Srikandi Movement dan Perokris.
“Program ini harapannya dapat menjadi ladang amal ibadah pegawai PLN yang tidak hanya mengabdi kepada masyarakat melalui listrik yang andal tapi juga melalui program sosial yang turut meningkatkan kesejahteraan bangsa,” terangnya.
Sementara itu, Pengurus Panti Asuhan Maria Ines Palangkaraya, Suster Anastasia Haryani mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas uluran tangan para pegawai PLN yang peduli akan pendidikan anak-anak panti asuhan Maria Ines.
Suster menceritakan, betapa luar biasanya semangat anak-anak tersebut untuk bersekolah. Meskipun dengan segala keterbatasan yang memaksa mereka harus menempuh perjalanan kaki puluhan kilometer, tetapi mereka tidak pernah mengeluh dan menjalaninya dengan penuh syukur.
“Terima kasih PLN, semoga Tuhan memberkati setiap langkah perjuangan para pegawai PLN dalam memberikan terang secara nyata melalui listrik yang andal maupun terang dari bantuan kemanusiaan yang diberikan,” ungkap Suster Anastasia. (dis)
Beri dan Tulis Komentar Anda