Dua prajurit, yakni Sertu Dwi dan Sertu Hamdan, menjadi saksi pertama dari kobaran api yang mulai melahap isi kamar. Mereka bergegas: satu memutus arus listrik, satu lagi menghubungi pemadam kebakaran. Tapi upaya itu tak cukup cepat menyelamatkan semua nyawa di dalam.
Ketika pintu kamar berhasil dibuka, ditemukan tubuh kecil yang telah gosong terbakar. Muhammad Rayyan Abizar, anak dari Sertu Rendi tak terselamatkan. Kakaknya, Muhammad Gaishan Revatra, selamat namun menderita luka bakar dan segera dilarikan ke RS Bhayangkara.
“Api diduga berasal dari korsleting listrik,” ujar Kasi Humas Polresta Pontianak,AKP Wagitri saat dikonfirmasi, Minggu pagi 25 Mei 2025.
“Pukul 14.19 WIB, api berhasil dipadamkan oleh petugas damkar. Namun satu nyawa tak sempat diselamatkan,” sambung Wagitri. (M@nk)