EQUATOR, Kapuas Hulu – Seorang pria berusia 58 tahun ditemukan tewas di kediamannya, Minggu (13/2/2022) pagi. Lelaki berinisial AK itu adalah warga Desa Sungai Uluk, Kecamatan Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Mayat AK pertama kali ditemukan oleh sang istri. Berdasarkan keterangan Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Kapuas Hulu, lnspektur Polisi Satu Imam Reza, AK ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan posisi tergantung di area dapur rumah.
“Dari keterangan istri dan keluarga. Sementara ini, AK diduga mengalami gangguan kejiwaaan,” kata Iptu Imam Reza kepada wartawan, Minggu (13/2/2022).
Kasat Reskrim menceritakan kronologi penemuan AK. Bermula pada pukul 06.00 WIB, anak korban bernama Edi Candra alias Pingkur dan istrinya Mariana pergi keluar rumah untuk mencari anak ikan gabus yang akan dijual.
“Pagi itu yang berada di rumah hanya korban dan istrinya. Sekitar pukul 07.00 WIB, istrinya keluar rumah hendak pergi ke kebun. Dan sekitar jam 10.00 WIB, istri korban sudah tiba di rumahnya,” jelas Iptu Reza.
Tiba di rumah, istri korban lantas masuk ke dalam dan langsung ke dapur untuk mengambil minum. Sampai di dapur, sang istri teperanjat (kaget) melihat suami dalam posisi tergantung.
“Kemudikan istri korban pergi keluar rumah untuk meminta bantuan warga sekitar,” beber Kasat Reskrim.
Saat mencari pertolongan, istri AK bertemu Mudan, salah satu warga setempat. Dia pun langsung memberitahukan tentang apa yang telah dilihatnya. Mendengar cerita itu, Mudan bergegas membantu.
“Mudan mengikuti istri korban masuk ke dalam rumah untuk melihat suaminya yang telah meninggal dunia dalam keadaan gantung diri. Setelah itu istri korban memanggil tetangga- tetangga yang lain serta pengurus desa,” kata Iptu Imam.
Pengurus desa langsung menghubungi Polsek Putussibau Selatan. Dari keterangan istri korban, suaminya sudah lama mengidap penyakit gangguan jiwa.
Setelah dievakuasi, mayat AK diperiksa tim medis. Dari keterangan Dokter, hasil Visum Et Revertum menunjukan kelamin korban mengeluarkan cairan air seni dan sperma. Leher korban terindikasi patah.
Terjadi pecah pembulu darah pada bagian mata dan tidak ada ditemukannya tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuh luar korban.
“Dari hasil Olah TKP yang dilakukan Unit Indentifikasi Sat ResKrim Polres Kapuas Hulu, ditemukam sidik jari kaki pada bagian atas meja dapur. Dianalisakan, korban sebelum melakukan bunuh diri, terlebih dahulu naik ke atas meja dapur,” demikian Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu. (Tau)
Beri dan Tulis Komentar Anda