EQUATOR, Kapuas Hulu. Praktik pungutan jual beli buku Lembar Kerja Siswa (LKS) terjadi di UPT SDN 04 Kabupaten Kapuas Hulu. Hal ini pun dikeluhkan orang tua murid. Untuk membeli LKS dan sejumlah buku, harus mengeluarkan uang yang lumayan.
Salah satu orangtua murid berinisial N menyampaikan, bahwa mereka sebagai orangtua murid diminta pihak sekolah untuk membeli buku. “Ada 3 buku tema yang harus dibeli dengan nilai Rp92 ribu. Belum lagi buku yang lain, ” katanya.
N mengatakan, dengan adanya pembelian buku seperti ini, sebagai orangtua dirinya keberatan karena setiap pergantian semester pihaknya harus membeli buku.
“Tapi kalau kita tak beli buku ini susah juga. Kita kasihan juga dengan anak kita harus minjam buku dengan temannya, ” ujarnya
Lanjut N, dalam pembelian buku ini dari pihak sekolah tidak pernah melakukan pertemuan dengan orang tua. Hanya saja pembelian buku ini melalui guru kelas yang disampaikan melalui pesan grub Whatsapp.
Sementara NR orang tua murid lainnya menyampaikan hal serupa, dirinya mengaku keberatan dengan adanya pembelian buku ini. Karena tidak semua orangtua murid itu mampu harus membeli buku setiap tahunnya.
“Tapi saya heran juga ada sekolah negeri lain, buku LKS nya tidak bayar. Disini bayar bukunya, ” ucapnya.
NR mengaku terpaksa harus ikut membeli buku pelajaran untuk anaknya karena dirinya tidak ingin anaknya ketinggalan pelajaran dari nyang lain.
“Namun saya harap kedepan untuk pembelian buku ini dapat dibicarakan terlebih dahulu dengan orang tua, ” ungkapnya.
Sementara Erika Kepala SDN 04 Putussibau menyampaikan, bahwa pihak sekolah tidak pernah menjual buku. Adapun buku yang dibeli oleh orangtua murid itu merupakan kebijakan dan kesepakatan antara orangtua murid dengan guru kelas.
“Jika orang-tua tidak setuju silakan sampaikan ke kami, dan kami tidak memaksakan orangtua murid untuk membeli buku. Beli buku ini tidak wajib, ” ujarnya.
Erika mengatakan, dalam pembelian buku ini dari pihak sekolah juga tidak pernah melakukan pertemuan dengan orangtua karena pengadaan buku LKS ini bukanlah dari pihak sekolah.”Kalau buku yang didanai dari dana Bantuan Operasi Sekolah sudah kita berikan kepada anak murod, ” jelasnya.
Erika pun menegaskan bahwa sekali pihak sekolah tidak pernah menjual buku, dan lagi pula adanya pembelian buku LKS ini sudah diketahui orangtua murid. “Kalau mau lebih jelas lagi nanti kita ketemu dengan guru kelasnya, ” ucapnya.
Sambung Erika, untuk dana BOS di SDN 04 Putussibau ini dalam setahun mencapai Rp500 juta dengan jumlah murid 487 orang.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu Petrus Kusnadi saat dihubungi media ini, akan melakukan pengecekan terkait adanya penjualan buku di sekolah Putussibau.
“Nanti kita cek lagi soal penjualan buku ini, ” pungkasnya. (*)
Beri dan Tulis Komentar Anda