Kegiatan tersebut diikuti oleh 14 lembaga dan media dari seluruh Kalimantan Barat, dengan tujuan untuk mempererat kerja sama antara PLN dan media dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur kelistrikan di wilayah Kalimantan.
Adapun lembaga atau media yang ikut antara lain Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Barat, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kalimantan Barat, TVRI Kalbar, Pontianak Post, Tribun Pontianak, Suara Pemred, Kolase, Radio Republik Indonesia (RRI), Sonora, Jurnalis.co.id, Equator Online, Antara Kalbar, Inside Pontianak, dan Kompas TV.
Media Gathering ini bertujuan untuk memperkenalkan dan membangun sinergi antara PLN dan media dalam upaya mempercepat proses interkoneksi kelistrikan di Kalimantan. Para peserta diajak untuk mengikuti perjalanan ke lokasi proyek infrastruktur kelistrikan, termasuk menuju Tower SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara dan Gardu Induk 150 kV Kendawangan.
Meskipun harus melewati kondisi geografis yang menantang, dalam kesempatan tersebut, peserta juga diperkenalkan dengan berbagai peralatan utama dan pendukung yang digunakan di gardu induk tersebut.
Manager Perizinan dan Komunikasi PLN UIP KLB, M Harry Febriandono menjelaskan bahwa tujuan dari Program media gathering ini ialah untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan media dalam proyek-proyek kelistrikan PLN di Kalimantan.
“Dengan sinergi yang lebih erat, diharapkan media dapat turut serta mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya infrastruktur kelistrikan yang mendukung kesejahteraan dan pembangunan ekonomi di Kalimantan,” terang Harry.
Dalam kegiatan ini, peserta media mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para narasumber dari PLN, mendengarkan penjelasan mengenai proyek-proyek kelistrikan, serta merasakan pengalaman langsung mengunjungi lokasi proyek yang memiliki tantangan geografis.
Dony Cahya, Manager UPP KLB 2, memberikan penjelasan tentang urgensi keberadaan SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara dalam mendukung kestabilan sistem kelistrikan di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
“SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara yang telah terbit Sertifikat Laik Operasi (SLO) tanggal 30 November 2024 ini sangat berperan penting dalam menjaga keandalan sistem kelistrikan di wilayah Kalimantan Barat,” karanya.
“Instalasi ini juga merupakan bagian dari proyek interkoneksi sistem kelistrikan se-pulau Kalimantan yang kian dekat sehingga mampu membagi pasokan listrik di wilayah barat dan tengah Kalimantan dan melistriki daerah sekitarnya,” terang Dony menambahkan.
Pada kesempatan lain, Pelaksana Harian General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (PLN UIP KLB), Dicky Saputra menyampaikan, Media Gathering PLN UIP KLB 2024 merupakan wadah untuk mengapresiasi jurnalis yang memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi mengenai program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalimantan.
“Tidak mungkin kami berhasil menyelesaikan proyek ini tanpa adanya dukungan dari Pemerintah Daerah dan para stakeholder kami, khususnya teman-teman media. Media turut berperan besar dalam mengamplifikasi program-program kami, sehingga informasi yang kami sampaikan dapat menjangkau publik dengan lebih luas,” tuturnya.
“Kegiatan ini adalah bentuk apresiasi kami kepada para awak media atau jurnalis yang konsisten mendukung penyebaran informasi mengenai program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan khususnya di Kalimantan Barat,” ungkap Dicky.
Kunjungan jurnalistik GI 150 kV Kendawangan dan SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara ini sangat bermanfaat bagi awak media. Jurnalis dapat melihat langsung bagaimana penampakan gardu induk yang menjadi artefak PLN dalam menjaga keandalan listrik di Kalimantan.
Selanjutnya, kunjungan ini juga telah membuka cakrawala berpikir bagi insan pers, bagaimana PLN UIP KLB berjibaku menjinakkan tantangan geografi dan demografi yang demikian rumit.
Terutama di saat UPP KLB 2 mulai membangun infrastruktur kelistrikan seperti SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara dengan 438 titik tower. Infrastruktur ini dibangun di sepanjang lintasan 302,38 kilometer sirkit (Kms), melintasi 16 desa, delapan kecamatan, dua kabupaten, dan dua provinsi bertetangga.
Ini bukan soal hasil kerja semata. Tetapi lebih kepada proses panjang yang harus ditempuh oleh personel PLN dalam mencapai target yang diimpikan. Ini mengajarkan kepada PLN tentang keteguhan sikap, keteladanan, juga tanggung jawab.
Andi Fachrizal, jurnalis dari Kolase.id, memberikan testimoni tentang pengalamannya mengikuti site visit ini. “Ini adalah pengalaman pertama saya mengunjungi proyek kelistrikan sebesar ini. Meskipun perjalanan menuju lokasi cukup menantang, namun sangat mengesankan bisa melihat langsung bagaimana PLN mengembangkan infrastruktur kelistrikan yang vital untuk Kalimantan,” ungkapnya. (Dis)