
EQUATOR, Ketapang – Bupati Ketapang, Alexander Wilyo bersama Ketua TP PKK, Lusia Dewi Nurjana menghadiri kegiatan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-63 Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Tingkat Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (18/11/2025).
Bupati yang juga Pembina PWRI Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo dalam sambutannya menegaskan komitmennya untuk mendukung PWRI secara penuh.
Dirinya menyampaikan bahwa PWRI bukan hanya organisasi pensiunan ASN, tetapi merupakan tempat berkumpulnya para senior yang telah memberikan kontribusi besar bagi birokrasi dan pembangunan daerah.
“Saya anggap bapak ibu semua adalah orang tua dan senior saya. Saya bangga melihat semangat PWRI yang tetap sehat, kuat, dan ceria meskipun menempuh perjalanan jauh,” ujarnya.
Bupati mengapresiasi kehadiran para mantan pejabat eselon, Wakil Bupati Ketapang dan Wakil Bupati Mempawah yang kini menjadi bagian dari PWRI.
Ia menegaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten Ketapang siap mendukung apapun yang menjadi kebutuhan PWRI sesuai kemampuan daerah.
“Kami satu arah dan satu perjuangan. Saya pasti akan mendukung apa pun yang menjadi harapan dan kebutuhan PWRI,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Bupati Ketapang mengajak seluruh keluarga besar PWRI untuk bersatu dan mendukung kepemimpinan Gubernur Ria Norsan demi mewujudkan pembangunan Kalimantan Barat yang lebih maju.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Kalbar, Ria Norsan menyampaikan apresiasi dan penghormatan mendalam kepada para anggota PWRI yang dianggap sebagai tokoh, sesepuh, dan sumber keteladanan.
“Bapak ibu adalah perwakilan tokoh, sesepuh, dan orang tua yang telah membaktikan dirinya kepada bangsa dan negara. Terima kasih atas semangat luar biasa PWRI se-Kalbar,” ujarnya.

Gubernur Norsan menegaskan peran strategis PWRI sebagai penjaga persatuan dan keutuhan bangsa. Menurutnya, sebagai organisasi para purna ASN yang memiliki pengalaman panjang dalam birokrasi dan pelayanan publik, PWRI memiliki posisi penting dalam mengawal nilai-nilai kebangsaan.
Selain itu, ia memberikan perhatian khusus terkait kebutuhan PWRI di tingkat provinsi yang hingga kini belum memiliki kantor tetap. Dirinya berkomitmen untuk membantu mencarikan lokasi yang representatif pada tahun 2026.
“Nanti Pak Munir, kita sama-sama mencarikan kantornya. Kalau ada hal-hal yang kurang enak dilihat atau didengar, datang saja, beri saya masukan,” jelasnya.
Gubernur juga meminta Bupati Ketapang dan Bupati Kayong Utara untuk memberikan dukungan penuh kepada PWRI di daerah masing-masing. Pemerintah Provinsi, lanjutnya, terus memperkuat program pemberdayaan lansia, termasuk melalui inisiatif “Lansia Sehat, Lansia Berdaya”.
Ketua PWRI Kalbar, Munir menegaskan bahwa meskipun para anggota PWRI sudah memasuki usia lanjut, semangat pengabdian mereka tidak pernah lekang.
Dia mengingatkan kembali prinsip dalam Panca Upaya PWRI, terutama tekad untuk mengabdi kepada negara hingga akhir usia.
“Orang tua ini seperti kitab suci. Mungkin sudah tak terbaca, tapi tak boleh dilangkahi,” ujarnya.
Munir juga menegaskan sikap politik PWRI, setia kepada NKRI dan mendukung siapa pun kepala daerah yang menjalankan kekuasaan dengan benar.
“Kita siap mendukung siapa saja yang menjadi gubernur atau bupati, sepanjang mereka menjalankan kekuasaannya dengan benar. Kalau sombong, kalau berbohong, tidak kita dukung,” tegasnya. (Lim)









Beri dan Tulis Komentar Anda