
EQUATOR, Pontianak – Pada hari raya Iduladha 1446 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan hewan kurban sebanyak 22 ekor sapi.
Selain dari Pemkot Pontianak, data hewan kurban yang telah terhimpun hingga Rabu (05/06/2025) pukul 21.28 WIB, tercatat total sebanyak 614 ekor sapi dan 398 ekor kambing yang tersebar di enam kecamatan se-Kota Pontianak.
Jumlah ini kemungkinan besar masih akan bertambah karena proses penyembelihan hewan kurban masih dapat berlangsung hingga hari-hari Tasyrik.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono turut menyerahkan satu ekor sapi dari Presiden RI Prabowo Subianto kepada Pengurus Masjid Agung Al-Falah, sesaat sebelum pelaksanaan salat Iduladha di depan Kantor Wali Kota Pontianak, Jumat (06/06/2025).
Selain penyerahan sapi, Edi juga menyerahkan secara simbolis berupa besek kepada panitia kurban untuk digunakan sebagai wadah daging kurban yang akan dibagikan ke masyarakat.
Edi Kamtono mengimbau agar panitia kurban dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, terutama dalam pengelolaan sampah dan penggunaan bahan ramah lingkungan. Salah satunya, dengan tidak menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging kurban.
“Kita terus edukasi masyarakat agar peduli terhadap lingkungan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan tidak membuang sampah sembarangan,” ujarnya.
Wali Kota juga telah mengeluarkan surat edaran kepada panitia kurban agar mulai menggunakan bahan-bahan yang mudah terurai sebagai upaya mengurangi pencemaran lingkungan. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Pontianak dalam mendukung gaya hidup berkelanjutan dan menjaga kebersihan kota.
“Semoga kebiasaan ini bisa terus ditanamkan dalam setiap kegiatan masyarakat, termasuk saat pelaksanaan kurban,” harapnya.
Edi juga mengapresiasi semua pihak yang telah ikut menjaga kondisi Kota Pontianak tetap aman, damai dan penuh semangat kebersamaan sepanjang tahun 2025. Ia menilai, masyarakat Pontianak masih menjunjung tinggi nilai-nilai solidaritas dan semangat berkurban, terutama dalam momen-momen penting keagamaan.
“Alhamdulillah, tahun 2025 ini Pontianak tetap aman, damai dan rukun. Semangat berkurban masyarakat juga masih tinggi. Mudah-mudahan ini membawa keberkahan bagi Kota Pontianak dan warganya,” ucapnya.
Diketahui, pada salat Iduladha, tampak ribuan memadati Jalan Rahadi Usman, mulai dari depan Kantor Pos Lama hingga Bundaran Tugu Adipura.
Tampak hadir kala itu, Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Adhe Hariadi, Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Amirullah dan jajaran perangkat daerah lainnya.
Sementara itu, khatib salat Iduladha, Abuya Habib Ahmad Zaki Yahya dalam khutbahnya mengajak umat Islam untuk memahami makna kurban yang lebih mendalam dan hakiki. Menurutnya, kurban tidak semata-mata menyembelih hewan, namun juga menyembelih sifat-sifat tercela dalam diri manusia yang menghalangi kedekatan dengan Tuhan.
“Makna ibadah kurban yang sejati adalah menyembelih sifat tercela serta segala kendala yang menghalangi perjalanan kita menuju Allah. Sifat-sifat itu yang membuat hati menjadi keras, mata buta dan telinga tuli terhadap nilai-nilai etika dan agama,” tegasnya.
Lebih jauh, ia mengajak umat untuk bangkit dari kelalaian dan sadar akan ancaman terhadap agama. Ia menyerukan pentingnya menyelamatkan keluarga dan sesama dari bahaya neraka serta mengorbankan apa yang dimiliki demi meraih surga Allah, SWT.
“Sebagai manusia biasa, kita tidak pernah luput dari kealpaan dan kekhilafan. Tapi pintu ampunan-Nya selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin kembali,” tuturnya.
Ia berharap, semangat berkurban ini menjadi cermin untuk menebar kebaikan, menjunjung musyawarah, santun dalam memimpin, dan tidak mengambil hak orang lain. Semangat tersebut diharapkan dapat menjadi landasan moral dalam kehidupan berbangsa dan beragama. (M@nk)
Beri dan Tulis Komentar Anda