EQUATOR, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggencarkan program Gerakan Menanam Pekarangan. Gerakan ini selaras dengan program unggulan prioritas kemandirian bangsa melalui swasembada pangan dalam rangka 100 hari kerja pemerintahan Presiden RI.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto menerangkan, gerakan menanam pekarangan ini telah dituangkan dalam Surat Edaran kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Pontianak, khususnya dan masyarakat Kota Pontianak pada umumnya, untuk melakukan gerakan menanam berbagai komoditas sayuran.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan, baik yang ada di rumah masing-masing maupun pekarangan kantor guna memenuhi kebutuhan rumah tangga dan mendukung upaya pengendalian inflasi Kota Pontianak,” ujarnya usai menanam sayuran secara simbolis pada pencanangan Gerakan Menanam Pekarangan di Jalan Petani, Rabu (04/12/2024).
Ia menyebut, ada beberapa komoditas pangan yang acapkali bergejolak, terutama komoditas sayuran, antara lain cabai rawit, cabai besar merah, sawi hijau, kangkung, bayam dan lainnya. Pelaksanaan gerakan menanam pekarangan bergizi cepat panen ini menggerakkan 52 kelompok wanita tani maupun kelompok tani sebanyak 1.040 orang.
“Seandainya satu kelompok menanam 250 pot atau polybag cabai yang tumbuh subur, maka nantinya akan tersedia tanaman menghasilkan sebanyak 13 ribu dengan menyumbang produksi 3 ton cabai per bulan,” terang Edi Suryanto.
Selain menanam sayuran, gerakan ini juga meliputi pemberian bantuan benih, demplot, pertanaman skala rumah tangga hingga panen untuk komoditas aneka cabai, sawi, kangkung, bayam, terong dan tomat.
Pj Wali Kota berharap, gerakan menanam cabai oleh ASN yang berjumlah 4.395 orang di pekarangan kantor dan pekarangan rumah ASN yang pernah digaungkan pada tahun 2023 lalu dapat terlaksana secara berkelanjutan.
“Apabila ASN menanam di pekarangan rumahnya masing-masing sebanyak 10 pot atau polybag cabai, maka diperkirakan akan tersedia 43.950 tanaman,” ungkapnya.
Jumlah tanaman tersebut, lanjut dia, jika dikonversikan di lahan, maka sama dengan lahan seluas 3 hektare. Apabila tanaman cabai tumbuh subur, dapat menghasilkan produktivitas sebanyak 3 ton per hektare.
“Artinya, ASN di lingkungan Pemkot Pontianak akan menyumbang hampir 10 ton cabai per bulan. Tentunya dengan demikian dapat menekan tingginya permintaan cabai sehingga harga menjadi stabil,” imbuhnya.
Gerakan menanam pekarangan bergizi cepat panen dengan inovasi gerakan pemanfaatan serentak limbah rumah tangga untuk pertanian ramah lingkungan (gema seruling), diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan media tanam dan pupuk organik. Selain itu dapat memanfaatkan barang-barang bekas sebagai wadah tanaman.
“Dengan gerakan pemanfaatan serentak limbah rumah tangga untuk pertanian ramah lingkungan yang ditargetkan dapat mengurangi limbah rumah tangga sebanyak 21 persen,” pungkasnya. (dis)
Beri dan Tulis Komentar Anda