
EQUATOR, Pontianak – Pemerintah Kota Pontianak menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait antisipasi arus mudik menjelang dan sesudah hari raya Idul Fitri. Rapat ini membahas berbagai langkah antisipasi menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat selama periode tersebut.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, aktivitas masyarakat menjelang lebaran diprediksi sangat tinggi, terutama berkaitan dengan masalah keamanan, ketertiban, kenyamanan dan kelancaran.
“Tadi dibahas titik-titik rawan di mana pasar-pasar sekarang juga ada pedagang kaki lima menjelang lebaran itu sangat ramai. Yang kedua arus transportasi sangat padat, terutama angkutan barang dari pelabuhan. Yang ketiga arus mudik, arus mudik ini biasanya kita di Pelabuhan Dwikora,” ujarnya usai menggelar rakor di Ruang VIP Wali Kota Pontianak, Senin (17/03/2025).
Edi juga menyoroti aktivitas pada malam lebaran di Pontianak, seperti tradisi meriam karbit yang biasanya digelar di pinggiran sungai dan menjadi pusat konsentrasi massa.
“Ini juga akan kita antisipasi,” sebutnya.
Untuk mengamankan seluruh rangkaian kegiatan, pihak kepolisian telah mempersiapkan tujuh pos pengamanan yang akan memantau situasi di lapangan.
“Terus juga bagaimana kesiapan kita, koordinasi kita menghadapi masalah-masalah juga terkait dengan masalah cuaca. Hujan, puting beliung, ini jangan sampai berdampak terhadap keselamatan dan kenyamanan warga Kota Pontianak,” kata dia.
Pemerintah Kota Pontianak juga telah menyiapkan seluruh dinas terkait untuk bersiaga, mulai dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, BPBD, Dinas Sosial, Dinas PU, camat dan lurah. Periode siaga ini akan berlangsung mulai tanggal 20 hingga 10 hari ke depan setelah lebaran.
Wali Kota Edi Kamtono mengimbau warga untuk tetap berhati-hati terhadap segala kemungkinan, terutama masalah-masalah kejahatan dan tindak kriminalitas seperti pencopetan dan pembegalan.

“Untuk lalu lintas juga harus berhati-hati. Sekarang sudah kelihatan kepadatan-kepadatan itu, PKL juga kita minta tertib berjualannya. Kita berikan toleransi tapi juga harus tertib, tidak sampai mengambil setengah badan jalan,” pesannya.
Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Adhe Hariadi menerangkan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi arus mudik dan arus balik Lebaran 2025. Sebanyak tujuh pos pengamanan akan disiapkan di beberapa titik strategis Kota Pontianak.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Pontianak dan instansi terkait dalam mempersiapkan pengamanan jelang lebaran 2025.
“Polresta Pontianak memang sudah melakukan persiapan-persiapan mulai dari pelaksanaan ibadah puasa awal. Kita menyiapkan pengamanan di tempat-tempat ibadah, tempat-tempat keramaian, dan lain-lain,” jelasnya.
Kombes Pol Adhe Hariadi menambahkan, Polda Kalimantan Barat akan melaksanakan Operasi Ketupat mulai tanggal 26 Maret hingga 8 April 2025. Pos pengamanan sudah akan siap beroperasi pada tanggal 19 Maret 2025.
“Pos pengamanan nanti akan diisi dengan kegiatan rutin yang ditingkatkan. Kami menyiapkan tujuh pos yang terdiri dari enam pos pengamanan dan 1 pos terpadu yang ada di Dwi Kora,” terangnya.
Disampaikan Adhe pula, sebanyak 70 personel akan dikerahkan untuk mengawaki pos-pos pengamanan tersebut, dengan tujuh personel di setiap pos.
“Jumlahnya memang hanya 70 yang mengawaki pos pengamanan yang ada di setiap titik,” ujarnya. (M@nk)
Beri dan Tulis Komentar Anda