• Company
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Disclaimer
Rabu, November 5, 2025
  • Login

       

Equatoronline.id

        

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata
No Result
View All Result
Equatoronline.id
No Result
View All Result
Home Goverment

Pemkab Sintang Optimalkan Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi serta Stunting

by Equator News
Kamis, 9 September 2021 18:22
in Goverment
0
0
SHARES
0
VIEWS
Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Yustinus J
Keterangan foto: Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Yustinus J membuka kegiatan percepatan penurunan AKI, AKB dan stunting, di Kedah Tempunak, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Kamis, (09/09/2021). (Istimewa)

EQUATOR, Sintang – Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Yustinus J menegaskan, Pemerintah Kabupaten Sintang saat ini terus berupaya optimal untuk melakukan percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Stunting.

“Kami mengharapkan supaya segera dibentuk Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) untuk menekan AKI, AKB dan stunting serendah mungkin di Kabupaten Sintang dalam rangka mewujudkan generasi yang handal,” katanya.

Hal itu disampaikan Yustinus saat mewakili Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang menghadiri sekaligus membuka pelaksanaan kegiatan Bergerak bersama dalam upaya percepatan penurunan AKI, AKB dan stunting, di Kedah Tempunak, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Kamis, (09/09/2021).

Guna mendukung percepatan program penurunan ini, ia pun meminta semua pihak, utamanya masyarakat desa dapat segera melaporkan bila ada ibu hamil.

“Lakukan pemantauan kesehatan ibu dan anaknya, semua harus bekerjasama agar kematian bayi, kematian ibu dapat dicegah, berikanlah anak-anak kita, bayi dengan makanan yang bergizi agar stunting tidak terjadi”, pesan Yustinus.

Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Yustinus J
Keterangan foto: Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Yustinus J. (Istimewa)

Ia menyatakan, bahwa kejadian kematian ibu dan bayi, kerap terjadi pada saat persalinan, pasca persalinan, dan hari-hari pertama kehidupan bayi.

“Maka dari itu, untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir diperlukan upaya dan inovasi baru, tidak bisa dengan cara-cara biasa, berbagai upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir harus melalui jalan yang terjal, langkah ke depan, kami akan memperkuat dengan memberikan edukasi dan materi tentang AKI, AKB, dan stunting kepada ibu-ibu PKK, Posyandu dan OPD terkait untuk sinergi bersama,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Florida Ida, menjelaskan bahwa Kabupaten Sintang merupakan salah satu Kabupaten yang menjadi locus pelaksanaan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi.

“Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan yang ditetapkan pada tahun 2020 bahwa Sintang merupakan salah satu lokasi khusus dari 200 lokasi  untuk menekan dan menurunkan angka kematian ibu dan Bayi,” jelasnya.

Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Yustinus J
Keterangan foto: Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Yustinus J. (Istimewa)

Ida menjelaskan, pada tahun 2021 komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Sintang, dimana terdapat 9 kecamatan yang menjadi lokasi khusus untuk penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Sintang, yang salah satunya ialah Kecamatan Tempunak.

“Mengingat Kecamatan Tempunak selama 3 tahun berturut-turut mengalami peningkatan kasus kematian AKI dan AKB,” katanya.

Lebih lanjut, Ida menyatakan, peningkatan angka kematian ibu dan bayi disebabkan oleh beberapa faktor, atau yang biasa disingkat 4 Terlalu. Pertama, Terlalu muda usia kehamilannya yang dimana hamil dibawah usia 20 tahun. Kedua, Terlalu tua dengan usia hamil diatas 35 tahun. Ketiga, Terlalu dekat jarak kehamilannya. Keempat, Terlalu banyak mengalami kehamilan.

Ida juga berpesan dan berharap kepada seluruh ibu-ibu dapat bersama-sama membantu melakukan penurunan AKI, AKB serta stunting di Kabupaten Sintang,

“Kami berharap, kita sama-sama bergerak melakukan upaya upaya pencegahan. Selain itu juga saya sampaikan kepada Puskesmas dan jajarannya yang telah membuat program dalam menurunkan AKI, AKB dan stunting harus dijalankan dengan sebaik mungkin,” pesannya. (FikA)

Next Post
kegiatan tatap muka dengan Bhabinkamtibmas, tokoh masyarakat dan tokoh adat se-Kota Singkawang, Rabu (08/09/2021),

Polres Singkawang: Pertahankan Gelar Kota Singkawang Sebagai Kota Toleransi di Indonesia

Beri dan Tulis Komentar Anda

Berita Terbaru

Jawaban Wali Kota Pontianak atas Pandangan Fraksi DPRD Terhadap Raperda APBD 2026

Ketua AJK Jadi Pemateri di Kuliah Umum Prodi KPI STAI Al-Haudl Ketapang

4 jam ago
Jawaban Wali Kota Pontianak atas Pandangan Fraksi DPRD Terhadap Raperda APBD 2026

Prodi KPI STAI Al-Haudl Ketapang Gelar Kuliah Umum, Siap Cetak Talenta Muda di Dunia Jurnalistik

4 jam ago
Jawaban Wali Kota Pontianak atas Pandangan Fraksi DPRD Terhadap Raperda APBD 2026

Polemik Penolakan Gus Muwafik di Kalbar, Ini Tanggapan Gubernur dan Kapolda

4 jam ago
Jawaban Wali Kota Pontianak atas Pandangan Fraksi DPRD Terhadap Raperda APBD 2026

Kapolda Kalbar Minta Jajaran Siap Hadapi Bencana Baik Musiman Maupun Dadakan

6 jam ago
Jawaban Wali Kota Pontianak atas Pandangan Fraksi DPRD Terhadap Raperda APBD 2026

Jawaban Wali Kota Pontianak atas Pandangan Fraksi DPRD Terhadap Raperda APBD 2026

6 jam ago

Trending

  • Jawaban Wali Kota Pontianak atas Pandangan Fraksi DPRD Terhadap Raperda APBD 2026

    Prodi KPI STAI Al-Haudl Ketapang Gelar Kuliah Umum, Siap Cetak Talenta Muda di Dunia Jurnalistik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AJK Salurkan Bantuan kepada Korban Kebakaran di Benua Kayong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Planet Care PLN UIP KLB: Kolaborasi Energi dan Lingkungan untuk Pontianak Hijau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AJK Apresiasi Terbentuknya Koalisi Wartawan Ketapang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekda Ketapang Buka Rakor MUI, Perkuat Peran Ulama Jaga Moderasi dan Persatuan Umat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Company
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Disclaimer

© 2022 Equator Online - Media Kalimantan Barat

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata

© 2022 Equator Online - Media Kalimantan Barat

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version