
EQUATORONLINE.ID – Kemerdekaan bukan hanya tergambar dari bendera Merah Putih yang berkibar di tiang tertinggi atau lantunan lagu kebangsaan yang menggema di seluruh negeri. Kemerdekaan juga hadir lewat cahaya lampu yang menyala di setiap rumah, sorot terang di lapangan upacara, dan aliran listrik yang tak terputus pada setiap detik perayaan.
Untuk itulah, para pejuang kelistrikan di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Beban Kalimantan Timur dan Utara (UP2B Kaltimra) menetapkan status Siaga Pengamanan Pasokan Listrik pada 16–18 Agustus 2025. Kesiapsiagaan ini bertujuan memastikan pasokan listrik tetap andal, aman, dan kontinyu selama momen bersejarah peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Seluruh personel siaga akan memantau sistem selama 24 jam penuh, memastikan pembangkit, jaringan transmisi, dan gardu induk beroperasi optimal, serta siap melakukan langkah cepat bila terjadi gangguan,” ungkap Dita Agustiono, Manager UP2B Kaltimra.
“Mereka mungkin tak terlihat di layar televisi saat upacara berlangsung, tapi cahaya yang menyinari setiap sudut negeri ini adalah hasil kerja mereka,” sambungnya.
Kesiapan ini mencakup koordinasi erat dengan seluruh unit terkait, pengaturan beban dan tegangan, serta penempatan petugas siaga di posko-posko strategis, termasuk istana negara, fasilitas kesehatan, bandara, dan lokasi perayaan utama. Pembangkit cadangan (blackstart) juga disiapkan untuk mempercepat pemulihan listrik jika diperlukan. Semua dilakukan demi memastikan tak ada satu pun momen kemerdekaan yang terhenti karena gelap.
Berdasarkan perkiraan, beban puncak sistem Kalimantan pada 18 Agustus 2025 akan mencapai 1.675,11 MegaWatt (MW) dengan daya mampu 2.224,13 MW. Sementara di wilayah Kaltimra, beban puncak diproyeksikan 842,58 MW dengan daya mampu 1.064,21 MW. Pada 17 Agustus, beban sistem Kalimantan diperkirakan sedikit menurun menjadi 1.649,40 MW, sedangkan Kaltimra Subsistem Mahakam mencapai 835,12 MW. Sepanjang Agustus ini tidak ada pemadaman terjadwal, dan potensi gangguan hanya dapat terjadi akibat faktor teknis di luar perkiraan.
Dalam kesempatan terpisah, Riko Ramadhano Budiawan, General Manager PLN UIP3B Kalimantan, menegaskan bahwa kesiapan ini merupakan wujud pengabdian PLN dalam menjaga semangat kemerdekaan melalui pasokan listrik yang andal di seluruh Pulau Kalimantan.
“Kemerdekaan adalah tentang memberi manfaat bagi seluruh masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa setiap detik perayaan di Kalimantan, dari pesisir hingga pedalaman, tetap diterangi cahaya listrik. Ini adalah bentuk bakti kami bagi Bumi Borneo,” ujarnya.
Riko juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel di lapangan. Menurutnya, semangat dan dedikasi para pejuang kelistrikan layak diapresiasi sebagai bagian dari garda terdepan dalam memastikan keberlangsungan perayaan kemerdekaan di wilayah ini.
“Seluruh personel yang bertugas di lapangan merupakan garda terdepan dalam menjaga keandalan pasokan listrik. Berkat kerja keras dan komitmen mereka, perayaan kemerdekaan di Kalimantan dapat berjalan lancar. Semoga semangat kemerdekaan terus menjadi motivasi bagi kita semua untuk memberikan pelayanan terbaik,” tuturnya.
PLN mengimbau masyarakat untuk menggunakan listrik secara bijak serta segera melaporkan apabila terjadi gangguan melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123, sehingga layanan listrik dapat segera dipulihkan. (dis)
Beri dan Tulis Komentar Anda