• Company
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Disclaimer
Rabu, November 26, 2025
  • Login

       

Equatoronline.id

        

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata
No Result
View All Result
Equatoronline.id
No Result
View All Result
Home Hukum

Pegawai KPI Sebut Perlakuannya ke MS Hanya Bercanda

by Equator News
Selasa, 7 September 2021 15:05
in Hukum
0
0
SHARES
0
VIEWS
Korban terduga bully dan pelecehan seksual, MS, didampingi perwakilan dari KPI Pusat, saat melapor ke Polres Metro Jakarta Pusat, pada Rabu (01/09/2021) tengah malam hingga Kamis (02/09/2021) kemarin. (Istimewa)
Keterangan foto: Korban terduga bully dan pelecehan seksual, MS, didampingi perwakilan dari KPI Pusat, saat melapor ke Polres Metro Jakarta Pusat, pada Rabu (01/09/2021) tengah malam hingga Kamis (02/09/2021) kemarin. (Istimewa)

EQUATOR, Jakarta – Dua pegawai KPI Pusat, RT dan EO, yang dilaporkan MS atas dugaan perlakuan bully dan pelecehan seksual mengaku tak memiliki niatan jahat kepada korban. Perbuatan yang dilakukan terhadap MS tersebut semata-mata hanya niatan bercanda.

“Tidak ada niat menyakiti, mungkin ditangkap berbeda oleh yang bersangkutan dan saya juga tidak tahu bagaimana ceritanya bisa kemudian mengimajinasikan itu sebagai pelecehan seksual sampai penelanjangan,” ujar penasihat hukum RT dan Eo, Tegar Putuhena, Selasa (07/09/2021), seperti dikutip dari Merdeka.com.

Tegar menjelaskan bahwa kliennya mengakui mereka bekerja di ruangan yang sama di Gedung Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Gajah Mada yang terdiri dari satu lantai. Ruangan itu sangat kecil. Membuat meja kerja pegawai cukup rapat. Tugas mereka melihat detail-detail setiap tayangan sehingga harus menggunakan earphone setiap kali bekerja.

“Jadi bisa kebayang satu lembaga negara cuma ngeblok satu lantai berarti kan pasti padat termasuk ruangan mereka. Kemudian ruangan itu hanya dibatasi sekat kaca transparan yang dari luar bisa lihat aktivitas di dalam bagaimana,” ujar dia.

Akibat penggunaan headphone, sambung Tegar, antar karyawan kesulitan memanggil satu sama lain. Biasanya, mereka melemparkan kertas kecil yang dibulatkan.

“Apakah itu hanya dilakukan satu dua orang saja? Tidak itu dilakukan semua termasuk si pelapor juga melakukan hal yang sama. Ini penting karena kalau dalam rilisnya kan itu sepihak dia cuman sebagai nerima tidak melakukan respon balik kan gitu,” kata dia.

Masih berdasarkan ulasan dari Merdeka.com, kliennya juga berdalih tidak mengetahui adanya pelecehan seksual seperti diceritakan MS. Apalagi jika melihat kondisi ruangan kerja mereka sangat kecil dan dikelilingi kaca.

“Menurut klien kami itu tidak ada peristiwa di dekap dipegangin ditelanjangin di foto di coret-coret itunya. Itu kaca semua, orang bisa melihat. Butuh waktu yang tidak sebentar untuk melakukan aksi itu gitu loh, megangin kemudian bukain celananya itu kan yang pasti yang menerima perlakuan itu pasti berontak apalagi ruangan kaca itu disaksikan oleh banyak orang,” katanya.

Tegar mengatakan, kliennya juga heran ketika dituduh memperbudak MS. Padahal, titip-menitip makanan hal yang lumrah di kantor KPI dahulu. Diakui kliennya pernah nitip uang ke MS untuk dibelikan makanan.

“Ya jadi giliran saja ada yang mau beli makan ya nitip dong termasuk si MS. Nah kita juga heran entah kenapa dipersepsi dia diperbudak,” ucap dia.

Tegar menyampaikan, pihaknya ingin kasus ini diusut secara adil. Ia mengaku memiliki kepentingan yang sama dengan pelapor yakni agar peristiwa ini terang benderang.

“Proses hukum sedang berjalan. Kita fair di posisi itu gitu loh. Tuntutan kita kalau memang tidak terbukti ya tolong direhabilitasi juga nama baiknya klien kami yang sudah terlanjur rusak,” ujar dia.

Sebelumnya, dikutip dari CNNIndonesia.com, Kamis (02/08/2021), bahwa perlakuan yang diterima korban ini telah berlangsung selama bertahun-tahun. Beberapa puncaknya, ia pernah disuruh telanjang, dan sempat pula kemaluannya dicoret-coret menggunakan spidol oleh para seniornya di KPI. Perlakuan ini diakui diterima korban sejak tahun 2015.

Para pelaku, menurut MS, juga mendokumentasikan aksi pelecehannya, dimana hal itu membuat MS sangat tertekan, lantaran dikhawatirkan dapat disebarkan secara daring. MS mengaku kalau dirinya sempat bolak-balik ke rumah sakit untuk mengobati stres yang dialaminya. Namun hal itu tak membuat perlakuan para seniornya terhenti.

Lebih lanjut, MS juga bercerita bahwa ia pernah dilempar ke kolam renang saat sedang mengikuti kegiatan di Resort Prima Cipayung, Bogor. Kala itu, ia sedang tertidur dan dirundung oleh para pelaku. Sekitar pukul 01.30 Wib pagi, ia dilempar dan dijadikan sebagai hiburan. (FikA)

Next Post
Koes Hendratmo.

Penyanyi Senior Koes Hendratmo Meninggal Dunia

Beri dan Tulis Komentar Anda

Berita Terbaru

Edi Kamtono Panen Cabai Serentak TPID Kuponwah di Ponpes Al-Murabbi

Edi Kamtono Panen Cabai Serentak TPID Kuponwah di Ponpes Al-Murabbi

47 menit ago
HUT Korpri, Wako dan Wawako Pontianak Tanding Voli Melawan ASN

Kota Pontianak Deklarasikan Setop BAB Sembarangan

21 jam ago
HUT Korpri, Wako dan Wawako Pontianak Tanding Voli Melawan ASN

HUT Korpri, Wako dan Wawako Pontianak Tanding Voli Melawan ASN

21 jam ago
Jelang HUT, AJK Audiensi dengan Kepala Kejaksaan Negeri dan Ketua DPRD

Jelang HUT, AJK Audiensi dengan Kepala Kejaksaan Negeri dan Ketua DPRD

21 jam ago
KONI Ketapang Gelar Rakor, Mantapkan Persiapan Menuju Porprov Kalbar 2026

Bupati Alexander Hadiri Festival Khas Kuliner Sunda Pasundan Ketapang

21 jam ago

Trending

  • Jelang HUT, AJK Audiensi dengan Kepala Kejaksaan Negeri dan Ketua DPRD

    Jelang HUT, AJK Audiensi dengan Kepala Kejaksaan Negeri dan Ketua DPRD

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Ketapang Tutup PSBD XI: Ajang Budaya yang Dorong Ekonomi Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sabu 4,72 Gram Disita, Tiga Pelaku Diciduk Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wabup Jamhuri Pimpin Rakor Finalisasi Perbaikan Jalan Pelang – Kepuluk Segmen VII

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Ketapang Gandeng CSR Perusahaan Bangun Jalan Akses Antar Provinsi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Company
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Disclaimer

© 2022 Equator Online - Media Kalimantan Barat

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata

© 2022 Equator Online - Media Kalimantan Barat

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version