EQUATOR, SANGGAU. Bupati Sanggau, Paolus Hadi didamping Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot meresmikan Dio Radakng, sekaligus pembukaan Gawai Dayak Tarakng ke-1 Kecamatan Balai, Kamis (25/05/2023).
Tema gawai yang diusung yakni “Kita lestarikan kekayaan budaya Dayak Tarakng untuk Sanggau yang bebudaya dan bermartabat”.
Pada kesempatan itu, PH, sapaan Paolus Hadi menyampaikan rasa bangganya lantaran Kecamatan Balai memiliki Dio Radakng. Ia merencanakan 15 kecamatan se-Kabupaten Sanggau memiliki Rumah Betang (Rumah Adat).
“Di Kabupaten Sanggau sudah 10 kecamatan yang sudah berdiri Rumah Betangnya. Mudah-mudahan di tahun depan Rumah Betang ini dapat didirikan di 15 kecamatan,” ucapnya.
PH juga mengucapkan selamat dan sukses untuk peresmian Dio Radakng dan pembukaan Gawai Dayak Tarakng ke-1 Kecamatan Balai.
“Dan pesan saya kepada DAD Kecamatan Balai untuk dapat pelihara Dio Radakng ini dan tadi saya sudah menyerahkan pengelolaannya supaya betul-betul dijaga. Jangan sampai Dio Radakng ini hanya digunakan satu tahun sekali dan tentunya berkaitan dengan kebudayaan bisa berkumpul atau dipusatkan disini,” pesan Bupati Sanggau.
“Ini adalah bagian penting dari partisipasi pemerintah untuk masyarakat adat Dayak di Kabupaten Sanggau,” sambungnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot yang juga Ketua DAD Kabupaten Sanggau mengaku turut berbahagia atas peresmian tersebut.
“Dio Radakng tentu sudah lama dimimpi-mimpikan oleh masyarakat dan akhirnya pada hari ini terwujud diresmikannya Dio Radakng Kecamatan Balai. Saya berpesan sebagai orang Dayak harus mampu melestarikan apa yang menjadi budaya dan istiadat dari nenek moyang kita dulu,” pesan Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot.
Selaku Ketua DAD Kabupaten Sanggau, Yohanes Ontot katakan bahwa dengan diresmikannya Dio Radakng ini agar generasi muda kita dapat mengetahui apa yang menjadi budaya, adat dan istiadatnya.
“Supaya para generasi muda kita tidak kehilangan budaya, adat dan istiadatnya, serta tidak kehilangan identitasnya sebagai orang Dayak. Karena bagaimanapun Dio Radakng ini sebagai simbol kebersamaan dan kekompakan bagi masyarakat adat Dayak,” tegasnya. (KiA/Alfian Diskominfo)