
EQUATOR, Ketapang – Sebanyak 17 siswa SDN 12 Benua Kayong, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan siang yang disediakan melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (23/09/2025).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, Feria Kowira membenarkan adanya insiden tersebut dan memastikan penanganan medis telah dilakukan secara maksimal.
“Benar, sebanyak 16 siswa awalnya mengalami gejala mual, muntah, dan sakit perut. Namun kemudian bertambah satu orang lagi, sehingga total menjadi 17 siswa yang harus mendapatkan perawatan,” jelas Feria saat ditemui di RSUD Agoesdjam, Selasa sore.
Ia menambahkan, seluruh anak sudah langsung ditangani oleh dokter spesialis anak. Untuk hari ini pihaknya melakukan observasi terlebih dahulu selama 12 jam.
“Setelah itu, kita akan lakukan pemeriksaan kembali untuk memastikan kondisi mereka. Kami juga sudah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan. Sampel tersebut akan diperiksa di laboratorium, termasuk pengecekan dari tim provinsi,” tambahnya.
Kepala Sekolah SDN 12 Benua Kayong, Dewi Hardina Febriani mengungkapkan keprihatinannya atas musibah yang menimpa para siswa.
“Awalnya hanya beberapa siswa yang mengeluh sakit perut dan muntah-muntah setelah makan siang, tetapi jumlahnya terus bertambah hingga puluhan. Kami langsung menghubungi pihak puskesmas dan rumah sakit agar anak-anak segera mendapatkan pertolongan,” ungkap Dewi.
“Kami berharap hasil pemeriksaan laboratorium bisa segera keluar agar penyebab kejadian ini jelas, sehingga langkah pencegahan dapat dilakukan ke depannya,” cetusnya.
Sementara itu salah satu wali murid, Suryani (36 tahun) menyampaikan hal serupa. Ia mengaku khawatir lantaran anaknya mengalami keracunan meskipun hanya makan sebagian menu.
“Anak saya bilang cuma makan sayurnya saja, tapi tetap keracunan. Setelah kejadian ini saya bukannya tenang, malah khawatir kalau anak saya keracunan lagi. Kalau pemerintah ingin membantu, mungkin bisa dengan cara lain,” tuturnya. (Mi)