• Company
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Disclaimer
Jumat, November 28, 2025
  • Login

       

Equatoronline.id

        

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata
No Result
View All Result
Equatoronline.id
No Result
View All Result
Home Berita Daerah

Minta Kaji Ulang Pelarangan Jual-Beli Pakaian Lelong, Wakil Ketua DPRD Sanggau: Banyak Orang Tergantung dari Kegiatan Itu

by EQUATOR
Selasa, 28 Maret 2023 19:19
in Berita Daerah, Ekonomi, Goverment, Sanggau
0
0
SHARES
0
VIEWS
Foto--Timotius Yance
Foto–Timotius Yance

 

EQUATOR, SANGGAU. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sanggau, Timotius Yance berharap pemerintah pusat mengkaji ulang larangan jual-beli pakaian bekas impor (thrifting) atau lelong. Pasalnya, tak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidup dari jual-beli lelong.

“Harus dikaji, mungkin kaitannya dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Itu yang penting. Kalau kita “matikan” mereka, saya pikir ribuan orang yang tergantung dengan kegiatan ini. Untuk itu bagaimana mencari solusi yang terbaik. Mereka diberdayakan dan pemerintah daerah ada pemasukan,” katanya kepada wartawan, Senin (27/03/2023).

Terkait alasan bahwa jual-beli lelong dapat mematikan industri tekstil, Yance menilai alasan tersebut tidak cukup. Menurutnya pakaian lelong ada pangsa pasarnya sendiri. Menengah ke bawah.

“Sasarannya akar rumput. Saya rasa tidak saling mematikan. Kita minta kaji ulang. Jangan dimatikan. Kalau ada satu permasalahan sedikit semuanya dimatikan. Ini kebiasan yang tidak baik,” ujarnya.

Disinggung Kabupaten Sanggau kerap menjadi jalur masuknya pakaian bekas impor, politisi Golkar tersebut punya pandangan sendiri.

“Kalau memang tidak ada legalitasnya harus berpikir bagaimana ada legalitasnya. Sehingga tidak harus saling “membunuh”. Masyarakat yang berusaha pun nyaman, pemerintah dalam hal ini Bea Cukai juga lebih aman karena ada aturan yang mengaturnya,” pungkas Yance.

Sementara itu, salah seorang pedagang lelong di Kota Sanggau, Wandi mengaku sejak 2007 menekuni usaha tersebut dan belum pernah menerima keluhan dari konsumennya.

“Belum tentu kan barang dagangan pakaian bekas import atau lelong ini berbahaya,” ujar Wandi yang berjualan di halaman parkir kantor pos Kota Sanggau kepada suara pemred.

Wandi mengaku, barang dagangan impornya selama ini ia membeli dari secara bal dari Kota Pontianak. Setelah mendapatkan barang, ia tidak langsung menjualnya. Akan tetapi, terlebih dahulu merendam pakaian dan mencucinya dengan air hangat agar bersih. Sehingga, berani menjamin barang dagangannya dijual dalam keadaan bersih.

“Seharusnya pemerintah memberikan pembinaan agar para pedagang lelong ini tetap dapat berjualan tanpa merugikan konsumen. Jangan langsung mengumumkan larangan. Memikirkan nasib kami ke depan jika di larang berjualan lelong ini,” ujarnya. (KiA)

Next Post
Foto---Wakil Ketua DPRD Sanggau, Acam 

Acam Sebut Ada Tiga Puskesmas se-Kabupaten Sanggau Belum Diperbaiki

Beri dan Tulis Komentar Anda

Berita Terbaru

GAPKI Kalbar Tegaskan Komitmen Kepatuhan Ketenagakerjaan dan Tolak Keras Praktik TPPO

GAPKI Kalbar Tegaskan Komitmen Kepatuhan Ketenagakerjaan dan Tolak Keras Praktik TPPO

19 jam ago
KSP Verifikasi Lapangan di Pontianak, TPPO Masih Jadi Tantangan Serius

Upaya Perluas Jaringan Pemasaran Produk Lokal dan UMKM, Pemkot Pontianak Gelar “Business Matching”

20 jam ago
KSP Verifikasi Lapangan di Pontianak, TPPO Masih Jadi Tantangan Serius

KSP Verifikasi Lapangan di Pontianak, TPPO Masih Jadi Tantangan Serius

22 jam ago
Ini Sembilan Sekolah di Kota Pontianak yang Dapat Penghargaan Adiwiyata dari Wali Kota

Kejari Pontianak Tahan Empat Tersangka Korupsi Kredit Mikro Senilai Rp 2,39 Miliar

24 jam ago
Ini Sembilan Sekolah di Kota Pontianak yang Dapat Penghargaan Adiwiyata dari Wali Kota

Polisi Ingatkan Warga Tak Berkendara dalam Keadaan Mabuk

24 jam ago

Trending

  • Jelang HUT, AJK Audiensi dengan Kepala Kejaksaan Negeri dan Ketua DPRD

    Jelang HUT, AJK Audiensi dengan Kepala Kejaksaan Negeri dan Ketua DPRD

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengurus BPD HIPMI Kalbar 2025 – 2028 Resmi Dilantik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Maret 2024, Realisasi APBN di Kapuas Hulu Capai Rp435,1 Miliar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DIB Salurkan Lampu Celup kepada Ratusan Nelayan Pelapis di Masa Puncak Tangkap Ikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • La Bondo Sempat Mau Bunuh Diri di Markas Polda Kalbar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Company
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Disclaimer

© 2022 Equator Online - Media Kalimantan Barat

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata

© 2022 Equator Online - Media Kalimantan Barat

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version