Keduanya tiba di Bandara Internasional Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Jumat (01/08/2025) pagi. Turut hadir dalam rombongan menteri, Deputi Gakkum KemenLHK, Rizal Irawan, Kepala Biro Humas KLHK Yulia Suryanti, serta staf khusus.
Sementara Kepala BNPB didampingi Deputi III Bidang Penanganan Darurat, Budi Irawan, Plt Kapusdalops Riswandi, Koorspri Kepala BNPB, Santosa, Tenaga Ahli BNPB, Bambang Eko, Tenaga Ahli BNPB, Asrianus Bulo, Tenaga Ahli BNPB, Richard Erlangga.
Rombongan disambut langsung oleh Gubernur Kalbar, Ria Norsan bersama Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Jamalulael, Danlanud Supadio, Marsma TNI Sidik Setiyono, Kasdam XII/Tpr, Brigjen TNI Putra Widyawinaya, Kapoksahli Pangdam XII/Tpr, Brigjen TNI Nursamsudin.
Hadir pula Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalbar, Adi Yani, Kepala BNPB Provinsi Kalbar, Ansfridus J. Andjioe, Dandim 1207/Ptk, Letkol Inf Robbi Firdaus, Kapolres Kubu Raya, AKBP Kadek Ary Mahardika dan Wakil Bupati Kubu Raya, Sukiryanto.
Keduanya bergerak menuju Apron Supadio untuk melakukan patroli udara menggunakan helikopter milik BNPB dengan meninjau langsung titik-titik rawan karhutla. Titik yang disasar dalam patroli meliputi wilayah Kabupaten Kubu Raya dan sebagian Kota Pontianak, yang selama sepekan terakhir mencatatkan sejumlah kejadian karhutla.
Kunjungan ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah pusat dalam menghadapi ancaman Karhutla di Kalbar yang hampir setiap tahun terjadi, baik akibat faktor alam maupun aktivitas manusia.
Selain patroli udara, Menteri LHK dan Kepala BNPB dijadwalkan mengikuti rapat koordinasi pencegahan dan penanganan Karhutla bersama Forkopimda Kalbar di Kantor Gubernur Kalbar.
Kapolres Kubu Raya, AKBP Kadek Ary Mahardika melalui Kasubsi Penmas Aiptu Ade menyampaikan dukungan penuh terhadap rangkaian kegiatan tersebut.
“Kehadiran Menteri LHK dan Kepala BNPB di wilayah Kubu Raya menjadi bentuk perhatian serius pemerintah pusat terhadap isu kebakaran hutan dan lahan di Kalbar, khususnya di daerah kubu raya,” ujarnya.
“Kami dari Polres Kubu Raya memberikan dukungan penuh, baik dalam bentuk pengamanan, pengawalan, maupun kesiapan personel di lapangan. Kami juga terus membangun sinergi lintas sektor untuk memastikan upaya pencegahan Karhutla berjalan efektif, sesuai dengan instruksi dan arahan dari pemerintah pusat,” sambung Ade.
Harapannya, kolaborasi ini mampu meningkatkan kesadaran, kesiapsiagaan dan upaya pencegahan di lapangan.
“Selain pengamanan, kami juga mengingatkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Bahaya karhutla bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga menyangkut kesehatan dan keselamatan bersama,” tambahnya. (M@nk)