
EQUATOR, Ketapang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ketapang kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait Evaluasi Pelaksanaan Pemilihan Serentak Tahun 2025, Jumat (28/02/2025), di Borneo Emerald Hotel.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengevaluasi penyelenggaraan pemilu serentak, sekaligus menyusun laporan untuk bahan perbaikan pada pemilu di masa depan.
Dalam FGD, KPU menghadirkan dua narasumber dari Kota Pontianak. Serta melibatkan forkopimda, bawaslu, partai politik, media massa, pemerhati politik dan jajaran penyelengara Pemilu sebagai peserta.
Ketua KPU Ketapang, Ahmad Siddiq mengatakan, bahwa evaluasi ini merupakan bagian dari upaya kelembagaan KPU dalam rangka meningkatkan kualitas pemilu.
Menurut Siddiq, FGD menjadi wadah bagi berbagai pemangku kepentingan untuk menyampaikan masukan, kritik dan saran guna memperbaiki proses pemilu. Sekaligus menjadi wadah KPU mencari gambaran secara komprehensif.
“Evaluasi ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi sebagai langkah konkret memperbaiki sistem dan mekanisme pemilu. Kami harap melalui FGD kita bisa mengidentifikasi kendala yang terjadi, serta merumuskan solusi efektif untuk Pemilu berikutnya,” kata Siddiq.
Dia menjelaskan, KPU Ketapang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh tahapan pemilu. Mulai perencanaan, program anggaran, proses pemutakhiran data pemilih, hingga penetapan pasangan calon terpilih.
Evaluasi juga dilakukan berdasarkan arahan KPU RI yang meminta setiap daerah menyelenggarakan FGD. Hasilnya akan dibahas kembali di tingkat KPU provinsi bersama seluruh kabupaten/kota sebelum akhirnya dilaporkan kepada KPU RI.
“FGD ini merupakan tindak lanjut dari arahan KPU RI. Kita diminta untuk melakukan evaluasi, tidak hanya hal positif, tapi berbagai kendala dan tantangan yang dihadapi juga dibahas. Semua kita sampaikan secara terbuka agar menjadi bahan perbaikan ke depan,” jelas dia.

Meskipun tahapan pemilu telah selesai, Siddiq menegaskan, bahwa evaluasi tidak akan berhenti di sini. KPU Ketapang akan terus melakukan pemantauan dan menindaklanjuti hasil evaluasi.
“Walaupun tahapan pemilu sudah selesai, bukan berarti tugas kita berhenti. Evaluasi terus kita lakukan, supaya penyelenggaraan pemilu semakin berkualitas dan sesuai dengan prinsip demokrasi yang jujur dan adil,” sambungnya.
Terkait proses pemilu yang sudah berlalu, Siddiq menilai, bahwa tahapannya telah berjalan dengan baik sesuai ketentuan perundang-undangan. Itu bisa dilihat dari tidak adanya sengketa yang diajukan ke bawaslu.
“Dari tahapan pelaksanaan hingga pencalonan, pemilu di Ketapang berjalan sesuai aturan. Tidak ada sengketa yang diajukan ke bawaslu, dan menurut kami ini adalah sebuah keberhasilan,” ujarnya.
Namun, dirinya mengakui masih ada tantangan besar, terutama terkait partisipasi pemilih. Dibandingkan dengan pemilu sebelumnya, angka partisipasi masyarakat mengalami penurunan dan berada di bawah ambang batas nasional.
“Hal yang mengganjal bagi kami adalah tingkat partisipasi masyarakat yang mengalami penurunan dibandingkan pemilu sebelumnya. Ini menjadi PR bagi kita semua agar ke depan masyarakat semakin peduli dan aktif menggunakan hak pilihnya,” ungkap dia.
Sebagai upaya peningkatan partisipasi pemilih, KPU Ketapang akan melakukan evaluasi terhadap metode sosialisasi dan edukasi pemilih agar lebih efektif menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Dalam kesempatan ini, saya juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan Pemilu Serentak 2024 di Kabupaten Ketapang,” pungkasnya. (Mi/Dul)
Beri dan Tulis Komentar Anda