EQUATOR, KAPUAS HULU – Banjir yang melanda sejumlah daerah di Kapuas Hulu mempertanyakan keseriusan Pemerintah Daerah dalam membantu warga yang terdampak banjir. Pasalnya hingga hari ini ada beberapa daerah yang masih mengalami banjir parah.
Salah satunya di jalan Kalimantan Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir Kecamatan Putussibau Selatan. Pasalnya sudah hampir dua minggu warga Teluk Barak terendam banjir.
“Kedalamannya hampir 2 meter. Sudah minggu kami terendam banjir, ” kata Dulhadi Warga Teluk Barak, Kamis (8/1/2024).
Dul menyampaikan, bahwa banjir ini sudah yang kelima kalinya untuk awal tahun 2024, meskipun mengalami pasang surut, namur warga setempat sulit untuk melakukan aktivitasnya.
Sebagai warga dirinya berharap dari Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang terkena dampak banjir ini. “Karena sampai hari ini, dari Pemerintah Daerah belum ada menyalurkan bantuan ke kami, ” ungkapnya.
Dul juga berharap, jika pun nanti ada bantuan dari pemerintah daerah, agar dapat disalurkan segera mungkin karena saat banjir seperti inilah bantuan tersebut dibutuhkan. “Jangan airnya sudah surut dan berbulan-bulan bantuan itu diberikan, ” tuturnya.
Sementara Darmawandi Lurah Kedamin Hilir Kecamatan Putussibau Selatan mengatakan, pihaknya sudah mengajukan bantuan kepada Pemerintah Daerah untuk bantuan banjir yang terjadi pada bulan Desember 2023.
“Sudah kami ajukan ke BPBD Kapuas Hulu, sebanyak 222 warga yang kita ajukan untuk mendapatkan bantuan banjir, ” ujarnya.
Namun kata Darmawandi, hingga hari ini pihaknya masih menunggu bantuan dari Pemerintah Daerah, karena informasinya untuk bantuan beras itu dikelola oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kapuas Hulu.
“Untuk banjir tahun ini, kami juga membuat laporan kembali kepada Pemerintah Daerah. Karena banjir kali ini dampaknya lebih besar, ” ucapnya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu Gunawan menyampaikan, dirinya telah melakukan koordinasi dengan Bulog Putussibau, terkait beras bantuan untuk masyarakat terdampak banjir di wilayah Kapuas Hulu, pada tahun 2023.
“Mudah-mudahan dalam tiga hari ini, pihak Bulog sudah menyalurkan beras bantuan tersebut ke masyarakat yang terdampak banjir,” ujarnya.
Sedangkan untuk bantuan beras ke masyarakat terdampak banjir di wilayah Kapuas Hulu pada tahun 2024 ini, jelas Gunawan, baru akan diusulkan sesuai dengan perintah dari Pj Gubernur Provinsi Kalimantan Barat.
“Mudah-mudahan bantuan ini nantinya bisa memberikan manfaat dan meringankan beban dari masyarakat yang terdampak banjir di wilayah Kapuas Hulu,” ungkapnya.
Sementara Kepala Bulog Kapuas Hulu M. Anwar Fuad, menjelaskan untuk bantuan banjir berupa beras dari Pemerintah Provinsi Kalbar sudah siap 97,8 Ton.
“Bantuan beras ini adalah bantuan banjir pada pengajuan 2023 kemarin. Bukan untuk tahun ini, ” ucapnya.
Fuad menjelaskan bahwa dari Pemerintah Provinsi Kalbar sebelumnya meminta agar beras bantuan itu dikemas menjadi 10 Kilogram.
“Kemarin itu sudah kita kemas dari karung 50 Kg ke karung 10 Kg itu sudah ad 50 Ton. Dari jumlah itu sebenarnya sudah siap untuk disalurkan, ” ujarnya.
Hanya saja yang menjadi kendala dalam penyaluran bantuan ini kata Fuad, pihaknya belum mendapat informasi daerah mana dulu yang akan disalurkan bantuannya.
“Karena beras bantuan ini untuk 9 Kecamatan, maka dari BPBD Kapuas Hulu ini mau berkoordinasi dulu dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kapuas Hulu. Karena statusnya beras ini diurus oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten, ” ungkapnya.
Maka untuk itu Fuad menegaskan, bahwa untuk penyaluran beras bantuan ini tidak ada masalah dari Bulog. “Bantuan beras dari Provinsi ini untuk 9.786 Kepala Keluarga. Dimana setiap KK itu mendapatkan 10 Kilogram beras, ” pungkasnya.
Diketahui bahwa, saat ini sejumlah wilayah Kabupaten Kapuas Hulu sedang terendam banjir terutama daerah pesisir sungai Kapuas, seperti, Kecamatan Silat Hilir, Semitau, Suhaid, Selimbau, Jongkong, Bunut Hilir, Embaloh Hilir, Bika, Putussibau Selatan, dan Putussibau Utara.
Banjir yang terjadi di wilayah Kapuas Hulu, disebabkan curah hujan yang tinggi, sehingga debet air sungai Kapuas meluap merendam ruas jalan dan pemukiman warga itu sendiri. (*)
Beri dan Tulis Komentar Anda