
EQUATOR, Ketapang – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Ketapang, Dewi Lusia Nurjana Alexander Wilyo bersama Staf Ahli TP PKK Kabupaten Ketapang, Eny Kusnawati Jamhuri Amir, menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) X TP PKK Provinsi Kalimantan Barat tahun 2025, di Aula Kantor Bupati Landak, Rabu (23/07/2025).
Rakerda kali ini mengusung tema “Bergerak Bersama PKK, Mewujudkan Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045”. Acara dibuka secara resmi oleh Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Erlina Ria Norsan, dan dihadiri oleh ketua TP PKK kabupaten/kota se-Kalimantan Barat, para pengurus PKK, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Erlina Ria Norsan menyampaikan, bahwa rakerda ini merupakan tindak lanjut dari hasil rakernas TP PKK di Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Hasil tersebut perlu disampaikan kepada seluruh pengurus TP PKK di tingkat kabupaten dan kota se-Kalimantan Barat.
“Hari ini Ketua PKK dari 14 kabupaten/kota beserta anggota dan pengurus hadir di sini,” ujarnya.
Erlina menekankan, pentingnya penyelarasan program strategis PKK dengan arah kebijakan nasional, khususnya dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Salah satu poin utama yang ditekankan adalah penguatan ideologi Pancasila di tengah kemajuan teknologi dan digitalisasi yang pesat.
“Jangan sampai ideologi Pancasila tidak dikuatkan. Dengan kondisi digitalisasi yang makin canggih, kita harus memperkokoh ideologi Pancasila,” tegasnya.
Selain itu, lanjut dia, sejumlah program lain juga menjadi perhatian dalam Rakerda, seperti ketahanan pangan, pemberdayaan perempuan dan anak, pendidikan dan kesehatan, serta persamaan gender.
Erlina berharap, Rakerda ini dapat menghasilkan solusi konkret untuk mendorong pembangunan yang inklusif melalui peran aktif PKK sebagai mitra pemerintah daerah.
“Saya harapkan program dari pemerintah daerah bisa ditindaklanjuti oleh PKK hingga ke tingkat desa dan kelurahan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Erlina juga menyoroti isu sensitif terkait dugaan perdagangan anak yang belakangan mencuat di Kalbar. Ia mengajak seluruh kader PKK untuk lebih aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya kepada ibu hamil agar mendapatkan perhatian yang layak.
“Kita tahu kasus bayi yang diambil menjadi viral. Kita harus turun memberikan edukasi dan perhatian, agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi,” ucapnya. (Mi)
Beri dan Tulis Komentar Anda