• Company
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Disclaimer
Rabu, Desember 24, 2025
  • Login

       

Equatoronline.id

        

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata
No Result
View All Result
Equatoronline.id
No Result
View All Result
Home Budaya

Kenapa Anak Laki-laki Sering Dididik Tidak Boleh Menangis?

by Equator News
Sabtu, 25 September 2021 20:16
in Budaya
0
0
SHARES
0
VIEWS
Keterengan foto: Menangis. (Ilustrasi/Internet/Istimewa)
Keterengan foto: Menangis. (Ilustrasi/Internet/Istimewa)

EQUATOR, Jakarta – Mungkin banyak yang bertanya, kenapa anak laki-laki sering dididik oleh orang tuanya tidak boleh menangis, ketimbang anak perempuan?

“Secara tradisional, laki-laki dipandang lemah atau tidak jantan dalam beberapa hal jika mereka mengekspresikan diri mereka melalui tangisan,” kata psikolog, Fiona Forman, seperti dilansir dari laman Tempo.co, Sabtu (25/09/2021).

Fiona menyampaikan, seringkali orangtua mengajari anak laki-laki supaya tidak boleh menangis dan menekan emosi mereka. Orangtua seperti itu mungkin merasa sudah melindungi anak laki-laki dari penilaian orang lain dan mempersiapkan anak laki-lakinya untuk menghadapi ‘dunia nyata’.

Tetapi, mendorong anak laki-laki untuk menekan emosi mereka bisa merusak kesehatan mental mereka di kemudian hari. Dengan meningkatnya depresi bagi pria, bunuh diri adalah penyebab utama kematian pria muda.

Karena menangis, lanjut Fiona, adalah ekspresi yang sangat sehat untuk mengekspresikan kesedihan dan kekecewaan. Menekan ekspresi untuk tidak menangis, bisa menyebabkan anak laki-laki menjadi terbiasa untuk tidak menangis.

“Dalam jangka panjang, ini dapat berdampak negatif pada kemampuan mereka untuk mengelola emosi ini dan tentu saja akan berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Dan mungkin pada kemampuan mereka untuk membentuk hubungan yang dekat, terbuka, dan jujur sebagai orang dewasa,” katanya.

Masih berdasarkan ulasan Tempo.co, menurut orang Samaria di Irlandia, pria empat kali lebih mungkin untuk bunuh diri dibandingkan wanita. Tingkat bunuh diri tertinggi untuk pria berusia 25 hingga 34 tahun.

Dalam penelitian tentang tingkat bunuh diri, salah satu alasan untuk mengakhiri hidup adalah budaya. Pria diharapkan supaya kuat, tabah, dan tidak emosional. Paradigma laki-laki alfa ini bisa bersifat destruktif bagi para pria. (FikA)

Next Post
Bursa investasi saham

Warning: Enam Data Finansial Ini Tidak Boleh Disebar Oleh atau Kepada Siapapun

Beri dan Tulis Komentar Anda

Berita Terbaru

Perluas Akses Pendidikan, Pemkab Ketapang Hadirkan Kartu Ketapang Pintar

Perluas Akses Pendidikan, Pemkab Ketapang Hadirkan Kartu Ketapang Pintar

8 jam ago
Aksi Jambret di Jalan Dr. Wahidin Pontianak Terekam CCTV

Usai Ditertibkan, Pengusaha Kue di Pontianak Beralih ke Pemakaian Tabung Bright Gas 5,5 Kg

10 jam ago
Aksi Jambret di Jalan Dr. Wahidin Pontianak Terekam CCTV

Aksi Jambret di Jalan Dr. Wahidin Pontianak Terekam CCTV

10 jam ago
Direksi dan Relawan PLN Turun Langsung Pastikan Percepatan Pemulihan Fasilitas Umum di Aceh

Direksi dan Relawan PLN Turun Langsung Pastikan Percepatan Pemulihan Fasilitas Umum di Aceh

1 hari ago
Safari Natal Pemkab Ketapang 2025 Ditutup dengan Bantuan 1,6 Ton Beras dan Bingkisan Kasih

Safari Natal 2025 Jadi Momentum Bupati Alexander Lihat Langsung Kondisi Infrastruktur

1 hari ago

Trending

  • Awali Pengabdian, Mahasiswa KKL STAI Al-Haudl Ketapang Silaturrahmi ke Polsek MHS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nama Pendekar Wira Utama Diseret Opini Dugaan Korupsi, BPWU: Penggiringan yang Menyesatkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Ketapang Hadiri Pisah Sambut Kajari, Tegaskan Komitmen Perkuat Kolaborasi Penegakan Hukum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Anggi Arsih Sabet Juara Pertama Dendang Melayu di Pagelaran Adat Budaya Kecamatan Nanga Tayap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 29 WNA Tiongkok Digelandang Imigrasi, Aktivitas di PT SRM Ketapang Disisir Ketat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Company
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Disclaimer

© 2022 Equator Online - Media Kalimantan Barat

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata

© 2022 Equator Online - Media Kalimantan Barat

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version