Site icon Equatoronline.id

Kasus Keracunan Siswa, Pemkab Ketapang Tak Segan Beri Sanksi Pengelola Dapur

Wabup Ketapang, Jamhuri Amir saat melihat kondisi korban di RSUD dr. Agoesdjam. (Foto: Istimewa)

EQUATOR, Ketapang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang menyatakan keprihatinan sekaligus berkomitmen melakukan evaluasi menyeluruh terkait kasus keracunan massal yang menimpa siswa SDN 12 Benua Kayong.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Ketapang, Jamhuri Amir, saat meninjau kondisi para korban di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang, Selasa (23/09/2025).

Jamhuri menegaskan, pemkab akan segera berkoordinasi dengan pihak BGN untuk menelusuri penyebab kejadian, khususnya terkait proses pengolahan dan penyajian makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Kita akan berkoordinasi dengan pihak BGN untuk melakukan evaluasi, barangkali ada yang salah. Mungkin dari proses memasak atau penyajian, ini tidak menutup kemungkinan siswa kita terganggu karena makanan yang tidak layak. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi,” tegas Jamhuri.

Ia menyatakan, apabila ditemukan kesalahan prosedur, pemkab tidak menutup kemungkinan akan memberikan rekomendasi sanksi kepada pihak pengelola.

“Kalau terjadi kesalahan prosedur, tentu akan ada rekomendasi. Kepala dapur harus bertanggung jawab karena pengawasan dan pengelolaan makanan sangat menentukan. Kami akan melihat lebih jauh siapa yang mengelola dan bagaimana hal ini bisa terjadi,” cetusnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang memastikan seluruh korban telah mendapat penanganan medis sesuai standar.

“Begitu mendapat laporan dari Puskesmas Ratu Belian, kami langsung turun ke lapangan. Sebanyak 16 anak dan 1 orang dewasa dirujuk ke RSUD dr. Agoesdjam. Kondisi mereka kini membaik, dan ada satu pasien tambahan dengan gejala ringan. Semua biaya pengobatan ditanggung Pemerintah Daerah,” jelasnya.

Sebagai langkah pencegahan, Pemkab Ketapang bersama Satgas MBG akan memperketat pengawasan proses pengolahan makanan pada program MBG. Evaluasi dilakukan bersama pihak BGN, pengelola dapur, dan dinas terkait untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. (Mi)

Exit mobile version