• Company
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Disclaimer
Selasa, Desember 16, 2025
  • Login

       

Equatoronline.id

        

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata
No Result
View All Result
Equatoronline.id
No Result
View All Result
Home Berita Daerah

Kasus DBD di Sanggau Masih “Stabil”

by equator
Selasa, 22 Agustus 2023 19:41
in Berita Daerah, Kesehatan, Sanggau
0
0
SHARES
0
VIEWS

 

Foto—Kabid Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sanggau, Sarimin Sitepu
Foto—Kabid Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sanggau, Sarimin Sitepu

EQUATOR, SANGGAU. Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sanggau, Sarimin Sitepu menyebut jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sanggau sebanyak 12 kasus selama periode Januari-Agustus 2023.

“Kita tahun lalu ada 32 kasus DBD dalam setahun. Kita kalau masih 49 kasus positif kita masih bagus. Sekarang sejak Januari sampai Agustus 12 kasus yang dilaporkan. Kita dalam hal DBD penanganannya cukup baik. Mungkin karena kita ada Laskar Berlian, masyarakat pun sudah sadar 3M plus,” ungkapnya belum lama ini.

Ia menjelaskan, DBD sebenarnya bisa muncul dalam setiap cuaca, hujan maupun kemarau. Selama ada genangan air, tetap berpotensi menimbulkan penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

“Nyamuk Aedes Aegypti ini kan bukan di selokan dia berkembang biaknya tapi di air yang bersih. Sementara kita di rumah kan rata-rata kita punya air bersih, di bak, di drum. Jadi tidak berpengaruh juga. Cuma ketika musim hujan tentu banyak kaleng-kaleng bekas, tempurung, ban, itu mungkin banyak air bersih di situ, di situ juga tempat dia berkembang biak,” beber Sarimin.

Minimnya kasus DB di Sanggau , lanjut Sarimin, tak lepas dari peran Laskar Berlian di sekolah-sekolah yang membuat laporan setiap bulannya. Sementara fogging dilakukan umumnya jika ditemukan kasus.

“Kalau ada kasus, rumah sakit akan mengeluarkan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS). Kita terima. Setelah kita terima, di dinas itu dalam 1×24 jam harus turun ke lapangan. Kemana yang bersangkutan tinggalnya. Baru nanti teman-teman surveilans ke rumah yang bersangkutan,” jelasnya.

Petugas surveilans akan mengecek tempat penampungan air serta lingkungan sekelilingnya. Termasuk menanyakan apakah ada orang sekitar yang demam dalam dua atau tiga hari belakangan.

“Kalau hanya sendiri, berarti dia tidak kena di lingkungan itu. Jadi tidak perlu fogging. Cukup diberi abate ketika ada jentik nyamuk. Tapi kalau sudah ada dua atau tiga demam di sekitar itu, perlu fogging. Itu SOP-nya,” pungkas Sarimin. (KiA)

 

 

Next Post
Wabup Wahyu : Jadikan Donor Darah Sebagai Gaya Hidup

Wabup Wahyu : Jadikan Donor Darah Sebagai Gaya Hidup

Beri dan Tulis Komentar Anda

Berita Terbaru

Wali Kota Pontianak Sampaikan Jawaban Fraksi Terhadap Sejumlah Raperda

Bahasan: Cegah Normalisasi Segala Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan

1 jam ago
Wali Kota Pontianak Sampaikan Jawaban Fraksi Terhadap Sejumlah Raperda

Wali Kota Pontianak Sampaikan Jawaban Fraksi Terhadap Sejumlah Raperda

1 jam ago
Pemkot Pontianak Siapkan 16.439 Paket Sembako Murah di Enam Kecamatan

Pemkot Pontianak Siapkan 16.439 Paket Sembako Murah di Enam Kecamatan

3 jam ago
Pemkot Pontianak Apresiasi Raperda Inisiatif DPRD Tentang Digitalisasi Pajak Daerah

PDAM Tirta Khatulistiwa Raih Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik dari Kemenpan RB

20 jam ago
Pemkot Pontianak Apresiasi Raperda Inisiatif DPRD Tentang Digitalisasi Pajak Daerah

Pemkot Pontianak Apresiasi Raperda Inisiatif DPRD Tentang Digitalisasi Pajak Daerah

21 jam ago

Trending

  • Nama Pendekar Wira Utama Diseret Opini Dugaan Korupsi, BPWU: Penggiringan yang Menyesatkan

    Nama Pendekar Wira Utama Diseret Opini Dugaan Korupsi, BPWU: Penggiringan yang Menyesatkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jadi Jembatan Antar Masyarakat dan Pemerintah, AJK Luncurkan Rumah Aduan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejumlah Pihak Terima Award di Malam Puncak HUT AJK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Suami Bacok Istri di Kebun Sawit Tumbang Titi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Malam Puncak HUT ke-6 AJK Berlangsung Meriah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Company
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Disclaimer

© 2022 Equator Online - Media Kalimantan Barat

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • Pontianak
    • Sanggau
    • Ketapang
    • Kapuas Hulu
  • Goverment
  • Parliament
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Budaya
  • Pariwisata

© 2022 Equator Online - Media Kalimantan Barat

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version