
EQUATOR, Sambas – Presiden Mahasiswa Politeknik Negeri Sambas (POLTESA), Edi, angkat bicara terkait perundungan (bullying) hingga kekerasan fisik yang menimpa seorang siswi SMP yang terjadi di Lapangan Futsal Alang, Kabupaten Sambas, pada Minggu (11/05/2025) sekitar pukul 15.05 WIB.
Edi menyayangkan kejadian tersebut dan menyebutnya sebagai hal yang sangat memprihatinkan serta harus menjadi perhatian bersama. Ia menegaskan pentingnya peran semua pihak, terutama orang tua, dalam mendidik dan mengawasi anak-anak agar tidak terjerumus pada perilaku yang merugikan.
“Orang tua memiliki peran penting dalam membimbing dan mengawasi anak, terutama di era digital seperti sekarang ini. Anak-anak sangat akrab dengan media sosial, yang jika tidak diawasi dengan baik, bisa berdampak negatif,” ujar Edi, Kamis (15/05/2025).
Edi juga menekankan perlunya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah daerah dalam memperkuat pendidikan karakter serta menyediakan layanan konseling yang memadai bagi anak-anak.
“Anak-anak usia muda sangat rentan terhadap pengaruh tren media sosial. Oleh karena itu, diperlukan pembinaan agar mereka dapat menyaring informasi secara bijak,” ujarnya.
Presiden Mahasiswa POLTESA itu berharap agar kasus seperti ini menjadi pembelajaran bersama. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan suportif bagi tumbuh kembang anak.
“Penguatan karakter, layanan konseling yang berkelanjutan, serta peran aktif keluarga dan masyarakat sangat penting dalam membentuk kepribadian anak. Lingkungan yang sehat adalah benteng utama dalam mencegah perilaku menyimpang,” tutup Edi. (ray)
Beri dan Tulis Komentar Anda