EQUATOR, Jakarta – Aktor laga kenamaan, Jet Li, dikabarkan akan masuk dalam daftar hitam oleh Pemerintah China. Rumor tersebut muncul setelah sutradara Zhou Guogang yang berspekulasi bahwa Jet Li akan menjadi bintang film selanjutnya yang diblokir pemerintah.
Zhou Guogang merupakan sutradara asal China yang dahulu kerap mengunggah gosip-gosip artis di akun Douyin miliknya.
“Cepat larikan diri. Bulan depan, rumahmu mungkin akan runtuh,” kata Zhou Guogang, dilansir The Strait Times, Selasa (31/08/2021).
Dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (01/09/2021), sebelumnya pula, telah beredar daftar belum terverifikasi yang diduga dari Administrasi Radio dan Televisi Nasional China terkait pembatasan baru bagi artis-artis yang memegang kewarganegaraan asing. Seperti halnya Jet Li yang memegang kewarganegaraan Singapura.
Rumor Jet Li bakal masuk daftar blokir itu juga beredar, setelah seluruh hal yang berhubungan dengan Vicki Zhao hilang dari internet. Belakangan ini, informasi serta eksistensi Vicky Zhao di internet disensor pemerintah China. Film serta serial yang ia bintangi atau arahkan menghilang dari platform streaming China.
Tak hanya itu, laman penggemar hingga tagar di Weibo juga hilang dari peredaran. Belum ada alasan pasti mengenai hal tersebut. Namun, netizen menduga hal tersebut akibat hubungan bisnis dengan taipan Jack Ma, termasuk kepemilikan saham di Alibaba Pictures Group.
Masih berdasarkan ulasan dari CNNIndonesia.com, pada Minggu (29/08/2021), Vicky Zhao sempat mengunggah tiga foto di Instagramnya dengan keterangan yang menyiratkan sedang berada di Beijing. Tapi unggahan itu langsung dihapus.
Kemudian, Vicky Zhao mengubah biodata di Instagramnya menjadi tiga kata dalam bahasa China, “Ha ha ha.”
Vicky Zhao sendiri yang saat ini merupakan penduduk tetap Singapura, ia memiliki kebun anggur di Bordeaux bersama suaminya, sang miliarder, Huang Youlong.
Selain Jet Li dan Vicky Zhao, terdapat sejumlah artis yang memegang kewarganegaraan asing, seperti Liu Yifei (Amerika), Nicholas Tse (Kanada), Zhang Tielin (Inggris), Mark Chao (Kanada), Will Pan (Amerika), dan Wang Leehom (Amerika). (FikA)
Beri dan Tulis Komentar Anda