EQUATOR, Jakarta – Penurunan angka kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus menunjukkan tren yang positif. Bahkan pada Minggu, 22 Agustus 2021 kemarin, Wakil Gubernur Jakarta, Ahmad Riza Patria telah mengklaim, kalau Jakarta sudah berstatus zona hijau Covid-19.
Riza menyebut perubahan zona ini seiring dengan percepatan vaksinasi Corona di Ibu Kota sehingga tercipta kekebalan komunitas atau herd immunity.
“Kita bersyukur Jakarta sudah masuk zona hijau dan sudah memenuhi herd immunity,” kata Riza di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, seperti dikutip dari laman Detik.com.
Terpisah, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menyampaikan, bahwa penanganan pandemi Covid-19 harus dilakukan dengan kerja-kerja otentik bukan dengan kosmetik. Sebab hasilnya akan terlihat di grafik penanganan Covid-19.
“Makanya saya bilang menangani Covid itu jangan kosmetik jangan pakai touch up, kalau kerja menangani pandemi itu pakai kerja-kerja otentik biar nanti kelihatan di grafik,” ujarnya dalam diskusi yang digelar Partai Gelora secara virtual, Minggu (22/08/2021), seperti dikutip dari Merdeka.com.
Sebelumnya, Anies menyampaikan, bahwa penanganan Covid-19 perlu sistem manajemen yang baik. Ia menyebut, jika Jakarta telah membangun sistem sejak awal pandemi di Indonesia, Maret tahun lalu. Menurut Anies, sistem yang dibangun itu manfaatnya besar hari ini. Meski tidak bisa dicitrakan.
“Tidak bisa pakai foto tidak bisa pakai atraksi, virusnya gak bisa difoto, sembuhnya juga gak bisa tapi pakai grafik. Jadi bangun sistem bangun data yang benar. Nanti akan terlihat penanganannya bener apa enggak,” jelasnya.
Lebih lanjut Anies menjelaskan, adapun sistem yang ia buat merupakan manajemen distribusi dan informasi pengelolaan data dari koordinasi Puskesmas dengan Rumah Sakit Daerah. Awalnya sistem itu untuk distribusi APBD, dan kebutuhan logistik.
“Sehingga kita membuat corona.jakarta.go.id. Kita siap penanganan pandemi secara serius,” ujar Anies.
Sistem itu, kata Anies, saat ini digunakan juga untuk penyelenggaraan vaksinasi Covid-19 di Jakarta.
“Akhirnya ketika harus vaksinasi, maka jalur distribusi untuk penyelenggaraan kita menggunakan sistem yang dibangun selama satu tahun untuk penanganan pandemi,” ujarnya. (FikA)