EQUATOR, SANGGAU. Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson mengaku mendapat perintah dari Presiden Jokowi. Hal itu ia ungkapkan dalam kunjungannya ke Posyandu Mangga di daerah Projal, Kelurahan Bunut, Kabupaten Sanggau, Selasa (19/12/2023).
“Saya diperintahkan Pak Jokowi, Pertama harus sering-sering bagi sembako. Harus meringankan beban masyarakat. Itu perintah Pak Jokowi. Makanya saya harus turun memberikan sembako,” kata Harisson.
Selain itu menjaga inflasi. Biaya kebutuhan masyarakat, kata Harisson, jangan sampai tak terkendali. Harga-harga kebutuhan pokok jangan sampai melambung tinggi, sehingga biaya hidup masyarakat meningkat.
“Jadi harus saya tekan terus,” imbuhnya.
Perintah Jokowi selanjutnya, kata Horisson, adalah soal stunting. Ia mengatakan, stunting menjadi kekhawatiran Presiden Jokowi. Hal tersebut tak terlepas dari upaya Indonesia menjadi empat besar kekuatan ekonomi dunia di tahun 2024.
“Cina, Amerika, India dan Indonesia. Kalau sekarang itu, pendapatan satu orang itu sekitar Rp 9 juta per tahun. Tapi nanti 2045 satu orang itu akan mendapatkan pendapatan sekitar Rp 346 juta per bulan. Berlipat-lipat,” bebernya.
Harisson menegaskan, kesempatan tersebut hanya sekali. Jika ingin menjadi negara maju, harus direbut dari sekarang. di tahun 2045 itu juga, Indonesia mendapat bonus demografi berupa jumlah angkatan kerja jauh lebih besar dari non kerja.
“Tahun 2045 itu 22 tahun lagi. Jadi balita harus kita siapkan agar mereka menjadi anak-anak yang cerdas. Kalau stunting, pertumbuhan otaknya itu akan terhambat, sehingga dalam belajar agak lambat. Kalau tidak stunting, otaknya cerdas, belajar mereka itu lebih paham dan lebih bisa mengembangkan apa yang diajarkan oleh guru. Lebih kreatif dan inovatif,” pungkas Harisson. (KiA)
Beri dan Tulis Komentar Anda