Site icon Equatoronline.id

Grup Facebook Gay Pontianak Viral, Ini Tanggapan Wali Kota Pontianak

Edi Rusdi Kamtono.

EQUATOR, Pontianak – Jagat media sosial di Pontianak, Kalimantan Barat, tengah dihebohkan dengan beredarnya sejumlah grup Facebook yang berisi komunitas penyuka sesama jenis, khususnya kalangan gay.

Berdasarkan penelusuran di platform tersebut, teridentifikasi sejumlah grup yang diyakini masih aktif, di antaranya grup bernama “Gay PTK Kalbar” dengan lebih dari 4.795 anggota, serta “Pencinta Lelaki Pontianak” yang memiliki sekitar 840 anggota. Aktivitas terakhir grup ini diketahui berlangsung pada Juni 2025 lalu.

Menanggapi fenomena tersebut, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menegaskan pentingnya peran keluarga dalam membentengi generasi muda dari pengaruh negatif, terlebih di era digital yang serba terbuka.

“Kita tidak bisa 24 jam mengontrol semua hal, tapi peran lingkungan, terutama keluarga, sangat membantu,” ujar Edi Kamtono.

Menurut Edi, perilaku menyimpang seperti menyukai sesama jenis bukan hanya terjadi di Pontianak, namun juga di berbagai kota di Indonesia dan dunia. Ia menilai, peran keluarga menjadi benteng utama dalam membentuk karakter dan norma sosial anak-anak.

“Perilaku ini sebenarnya tidak lazim di negara kita. Di beberapa negara bahkan sudah vulgar, tapi semuanya kembali kepada peran lingkungan, terutama keluarga,” tambahnya.

Pemerintah Kota Pontianak, lanjut Edi, telah mengambil sejumlah langkah preventif, di antaranya menggandeng aparat penegak hukum untuk melakukan razia di sejumlah lokasi yang dinilai rawan.

“Kita berkoordinasi dengan Forkopimda, Polda, dan Satpol PP untuk melakukan operasi di lokasi tertentu. Jika ada laporan dari masyarakat, kita tindak lanjuti dan lakukan pembinaan,” ujarnya.

Namun demikian, Edi mengakui pemerintah daerah memiliki keterbatasan dalam mengendalikan konten digital, termasuk di media sosial.

“Kalau sudah masuk ranah media sosial dan internet, itu bukan kewenangan kita untuk memblokir. Itu sudah masuk ranah hukum,” tegasnya.

Ia pun mengingatkan, bahwa aktivitas LGBT yang muncul di ruang publik dapat menimbulkan keresahan masyarakat. Oleh sebab itu, ia kembali menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap lingkungan sosial anak.

“Media sosial sudah memberi banyak pelajaran. Ini jadi warning bukan hanya untuk pemerintah, tapi juga untuk keluarga agar lebih memperhatikan dengan siapa anak-anak mereka bergaul,” pungkasnya. (Zrn)

Exit mobile version