EQUATOR, Pontianak – Polisi bakal melakukan proses hukum terhadap para pelaku penganiaya yang mengakibatkan Hairi (27 tahun) tewas di Dusun Kedaung Raya, Desa Beringin, Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu. Kendati korban awalnya diduga sebagai pelaku pembunuhan Jamaludin (70 tahun).
Kapolres Kapuas Hulu melalui Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu, IPTU Rinto Sihombing menegaskan, proses hukum ini akan segera ditangani pihaknya.
“Kita akan proses,” katanya, Rabu (19/02/2025).
Penganiayaan kepada Hairi viral. Banyak video yang memperlihatkan korban dianiaya dengan tangan kosong hingga menggunakan benda tumpul. Mulai dayung, papan atau kayu. Pukulan bertubi-tubi menghantam korban.
Akibat penganiayaan tersebut, Hairi kritis atau sekarat. Dia sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawa korban tak tertolong dan meninggal dunia di RSUD Achmad Diponegoro Putussibau.
Sebelumnya, terkait kasus pembunuhan Jamaludin ini, polisi sudah memeriksa saksi-saksi. Hairi ditetapkan sebagai terduga tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut. Namun, kasus kematian Jamaludin telah dihentikan oleh Polres Kapuas Hulu lantaran Hairi tewas usai diamuk massa.
“Hal ini akan disampaikan lewati rilis humas (Polres Kapuas Hulu),” tuntas Rinto.

Sebelumnya, berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/3/II/2025/SPKT/Polres Kapuas Hulu/Polda Kalbar yang diterbitkan pada 17 Februari 2025, korban Jamaludin ditemukan tewas di gedung serba guna desa setempat.
Rinto Sihombing menceritakan, kronologi kejadian itu berawal pada Senin (17/02/2025) sekitar pukul 06.00 WIB, di mana saksi RT dan suaminya ABG mendengar suara mencurigakan dari arah gedung serba guna.
“Mereka melihat seseorang yang belakangan diidentifikasi sebagai Hr, mengenakan jaket hitam dan memegang parang berlumuran darah. Saksi juga melihat pelaku membersihkan darah di jalan semen dengan kain keset sebelum membuangnya di kolong rumah,” katanya, Rabu (19/02/2025).
Rinto mengatakan, setelah menyaksikan kejadian tersebut, ABG memeriksa gedung serba guna dan menemukan mayat Jamaludin dalam kondisi mengenaskan. Polisi yang menerima laporan segera melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti.
Berdasarkan hasil penyelidikan, Hr ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku diduga menggunakan parang hasil curian dari rumah seorang warga bernama ALG.
“Namun, dalam perkembangan terbaru, Hr ditemukan telah meninggal dunia. Dengan demikian, Polres Kapuas Hulu akan melakukan gelar perkara untuk menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3), mengingat tersangka telah meninggal dunia,” ujarnya. (Opik)
Beri dan Tulis Komentar Anda