EQUATOR, Ketapang – PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) bekerja sama dengan Inisiatif Dagang Hijau (IDH) menyelenggarakan festival durian dan olahan pangan khatulistiwa di area parkir Citimall Ketapang, Sabtu (18/01/2025).
Festival ini berlangsung selama dua hari, dari 18 hingga 19 Januari 2025, dengan menampilkan berbagai lomba menarik. Seperti kompetisi jenis durian, lomba belah durian, stand UMKM, serta pameran produk olahan pangan lokal.
CSR Departemen BGA, Herd Rizki Munadhil mengatakan, festival buah durian ini dilaksanakan dalam rangka mengidentifikasi varietas durian di Kabupaten Ketapang. Tujuannya supaya memiliki daya saing dengan varietas durian dari luar.
“Dengan membaiknya varietas durian di Ketapang, tentu akan menjadi kebanggaan kita sebagai masyarakat Ketapang, terutama masyarakat yang mempunyai varietas durian,” kata Munadhil.
Selain identifikasi jenis buah, BGA telah menghadirkan tim ahli pakar olahan pangan dari Akademi Komunitas Perkebunan (AKP) Yogyakarta. Kedatangan pakar tersebut guna memberikan pemahaman tentang sistem pengolahan durian bagi UMKM.
Pihaknya berpendapat, pemanfaatan buah durian itu mestinya tidak hanya bisa diolah menjadi makanan seperti lempuk. Namun bisa dikembangkan dengan berbagai inovasi olahan yang berbahan dari durian.
“Kita ingin melalui kegiatan ini, kita bisa ciptakan pengolahan makanan dengan inovasi baru berbahan durian, serta memperbanyak jenis olahan yang bisa di kembangkan. Makanya kita ransang dengan menghadirkan pakarnya,” paparnya.
Dia menyebut, untuk mewujudkan itu semua, BGA menggandeng IDH, di mana kolaborasi ini merupakan upaya untuk menggali potensi ladang usaha, sekaligus meningkatkan ekonomi di Ketapang khususnya, dan Kalimantan Barat umumnya.
“BGA selalu berkomitmen untuk kemajuan ekonomi. Sehingga dalam kegiatan ini sengaja terbuka untuk umum, meskipun kami di BGA sendiri memiliki para pelaku usaha,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Sekber PII, Donatus Rantan sangat mendukung festival buah durian dan olahan pangan khatulistiwa. Dia berharap kegiatan tersebut dikelola secara berkelanjutan dan mampu memperkuat sektor pangan lokal.
“Acara ini bukan hanya memperkenalkan durian unggulan lokal, tetapi juga memberikan peluang bagi para pelaku UMKM untuk mempromosikan produk mereka. Semoga melalui event ini dapat mempercepat transformasi ekonomi hijau yang inklusif,” ungkapnya.
Ia menambahkan, festival buah durian adalah salah satu bentuk komitmen pihaknya bersama BGA untuk mempromosikan kekayaan hasil bumi Ketapang, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami percaya bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk IDH, akan memberikan dampak yang signifikan bagi keberlanjutan ekonomi berbasis pertanian di Kabupaten Ketapang,” katanya. (Mi)