
EQUATOR, Ketapang – PT Pegadaian Cabang Ketapang berkolaborasi bersama dinas sosial (dinsos) menggelar bakti sosial (baksos) yang menyasar kelompok penyandang disabilitas, Kamis (02/10/2025).
Baksos ini menjadi bentuk nyata kepedulian pegadaian sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang tidak hanya bergerak di bidang layanan keuangan, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
Pemimpin Cabang Pegadaian Ketapang, Wisnu Riyadi menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan komitmen Pegadaian untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat yang membutuhkan perhatian khusus.
“Kegiatan baksos ini merupakan wujud nyata kepedulian Pegadaian kepada masyarakat, khususnya kelompok yang membutuhkan perhatian lebih,” kata Wisnu.
Sebagai BUMN, Pegadaian tidak hanya berfokus pada layanan keuangan. Tetapi turut memiliki tanggung jawab sosial guna memberikan manfaat langsung kepada lingkungan sekitar.
“Kita harap kegiatan ini mampu memberikan motivasi, semangat, dan dukungan nyata bagi penyandang disabilitas,” harapnya.
Ia menambahkan, Pegadaian ingin menjadi mitra yang tidak hanya membantu dari sisi ekonomi, tapi juga berkontribusi meningkatkan kepercayaan diri, serta kualitas hidup masyarakat difabel.
“Disabilitas merupakan bagian dari masyarakat yang sering menghadapi keterbatasan akses kesempatan. Melalui moment, Pegadaian ingin menunjukkan bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk mendapat perhatian dan dukungan. Kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa kepedulian sosial harus merangkul semua pihak,” tambahnya.
Dia memastikan, program sosial Pegadaian akan dijalankan secara berkelanjutan. Kegiatan akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di daerah Ketapang.
“Ini tidak berhenti pada satu momentum, melainkan akan dijadikan agenda rutin perusahaan dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR),” cetusnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Ketapang, Pebrianto menyambut baik kolaborasi yang dilakukan Pegadaian bersama pemerintah daerah dalam mendukung penyandang disabilitas.
“Kami menyambut baik kegiatan kolaboratif yang dilakukan Pegadaian. Sebab juga sejalan dengan semangat dan program yang ingin kita capai,” ucapnya.
Ia menuturkan, cakupan dalam penanganan Penyandang Permasalahan Kesejahteraan Sosial (PPKS) sangat luas. Karenanya perlu adanya skema melibatkan sektor swasta, BUMN, hingga pusat, kemudian barulah melalui APBD.
Pebri mengatakan, bantuan sosial hanya bersifat sementara, sedangkan pemberdayaan mampu memberi dampak jangka panjang.
“Karena itu, keterlibatan BUMN melalui program CSR sangat penting sebagai bentuk implementasi tanggung jawab sosial perusahaan,” lanjutnya.
Pebrianto memaparkan bahwa Dinsos Ketapang memiliki sejumlah program yang sejalan dengan upaya pemberdayaan disabilitas. Mulai dari bantuan sosial, pemberian alat bantu, hingga pembinaan melalui wadah Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan Lembaga Kesejahteraan Khusus (LbK).
“Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan berkesinambungan. Hari ini sasarannya penyandang disabilitas, tetapi ke depan bisa juga menyasar anak terlantar atau kelompok rentan lainnya. Kolaborasi bersama sektor swasta tentu sangat membantu dalam mewujudkan program pemberdayaan sosial berkelanjutan,” pungkasnya. (Mi)