
EQUATORONLINE.ID — Sebagai bagian dari program Zero Waste Warriors 2025, PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (PLN UIP KLB) menggelar kampanye penggunaan kantong berbahan non-plastik guna mendorong gaya hidup masyarakat yang lebih ramah lingkungan. Dalam kegiatan ini, PLN membagikan sebanyak 140 tas kanvas kepada peserta kegiatan bersih-bersih dan workshop pengelolaan sampah.
Kampanye ini juga mendukung kebijakan Pemerintah Kota Pontianak yang secara resmi mulai membatasi penggunaan kantong plastik sejak 2019. Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Wali Kota Pontianak Nomor 6 Tahun 2019 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
General Manager PLN UIP KLB, Johar Wijaya, menyampaikan bahwa kampanye ini merupakan bentuk kontribusi PLN dalam memperkuat kesadaran publik terhadap pentingnya mengurangi limbah plastik.
“Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Dengan membiasakan penggunaan tas non-plastik seperti ini, masyarakat dapat turut berperan dalam mengurangi dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan,” ujar Johar.
Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan bahwa penggunaan plastik perlu dikendalikan secara bijak, bukan dihindari sepenuhnya.
“Plastik pada dasarnya adalah material yang sangat dibutuhkan. Namun, yang jadi masalah adalah perilaku penggunaannya. Karena itu, sejak awal tahun ini, Pemerintah Kota menerapkan pembatasan penggunaan kantong plastik melalui Surat Edaran Nomor 43 Tahun 2024. Kami sangat mengapresiasi dukungan PLN yang turut memperkuat kampanye ini di masyarakat,” tegasnya.
Salah satu warga Desa Bansir Laut, Inna, mengatakan bahwa pembagian tas kanvas oleh PLN tidak hanya membantu warga, tetapi juga menjadi bentuk edukasi yang nyata.
“Tas ini bukan cuma bermanfaat, tapi juga jadi pengingat visual agar kita mulai mengubah kebiasaan belanja. Warga sangat antusias karena merasa dilibatkan dan diberi solusi yang nyata,” ungkap Inna.
Inisiatif ini melengkapi rangkaian kegiatan Zero Waste Warriors 2025 oleh PLN UIP KLB yang mencakup aksi bersih-bersih Sungai Kapuas, workshop pengelolaan sampah, pemasangan drop box botol plastik, serta edukasi digital melalui media sosial dan kolaborasi bersama komunitas. (dis)