Site icon Equatoronline.id

Dugaan Kecurangan Tim Jateng di Piala Pertiwi 2025, Kalbar Layangkan Protes Resmi ke PSSI

EQUATOR, Pontianak – Tim sepak bola putri Kalimantan Barat (Kalbar) secara resmi melayangkan surat protes kepada PSSI Bidang Kompetisi atas dugaan pelanggaran regulasi yang dilakukan tim Jawa Tengah (Jateng) pada gelaran Piala Pertiwi 2025.

Ketua Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) Kalbar, Maria Magdelena Lili menegaskan, bahwa pihaknya memiliki bukti kuat adanya pelanggaran terhadap Pasal 34 Ayat 1 Regulasi Piala Pertiwi 2025, yang mengatur larangan pemain memperkuat dua provinsi dalam musim yang sama.

“Kami sudah menyampaikan surat protes resmi ke PSSI. Bukti jelas ada. Pemain yang memperkuat Jateng, sebelumnya telah tercatat membela tim Jawa Timur di kompetisi regional yang sama. Ini pelanggaran serius terhadap regulasi,” tegas Maria dalam keterangan tertulis, Selasa (04/11/2025).

Menurut laporan tim Kalbar, dua pemain Jateng yang dipermasalahkan adalah Rizky Sry Ekawaty, yang sebelumnya memperkuat Persida Putri Sidoarjo (Jatim), dan Ellena Dwi Anandawati, pemain Persekam Metro. Keduanya terdaftar resmi di platform siap.pssi.org, dan kembali muncul membela Jateng di ajang nasional Piala Pertiwi 2025 di Yogyakarta.

“Pasal 34 Ayat 1 jelas menyebutkan, pemain yang sudah terdaftar sah di tingkat provinsi tidak boleh memperkuat provinsi lain di musim yang sama. Maka konsekuensinya, tim Jateng seharusnya didiskualifikasi,” ujar Okie, official analis tim Kalbar.

Pertandingan terakhir Grup A antara Kalbar dan Jatim di Lapangan UII Sleman, Yogyakarta, Senin pagi (3/11), berakhir dengan skor 4-0 untuk Jatim. Dengan hasil tersebut, peluang Kalbar untuk lolos ke babak 8 besar praktis tertutup. Saat ini, klasemen grup dikuasai Jatim (7 poin) disusul Jateng (7 poin), Kalbar (3 poin), dan DKI Jakarta (0 poin).

Namun Kalbar belum menyerah. Harapan terakhir mereka kini bergantung pada keputusan PSSI atas dugaan pelanggaran Jateng.

“Kami menunggu ketegasan dan transparansi dari PSSI. Jangan ada tebang pilih. Kalau memang PSSI berkomitmen terhadap regulasi, maka pelanggaran ini harus ditindak tegas sebelum 8 besar dimulai,” tegas Maria Magdelena Lili.

Tim Kalbar berharap keputusan dari PSSI keluar secepatnya agar kejuaraan Piala Pertiwi 2025 tetap menjunjung tinggi semangat sportifitas dan keadilan bagi seluruh peserta. (Zrn)

Exit mobile version