EQUATOR, SANGGAU. Drainase dalam Kota Sanggau terutama di kawasan pasar dekat Kantor POS Sanggau, kerap dituding jadi biang keladi banjir ketika musim hujan. Saluran drainase yang dinilai terlalu kecil tak sebanding dengan debit air yang datang ketika hujan deras.
Kepala Dinas Perumahan Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Sanggau, Didit Richardi menegaskan, tak ada masalah dengan ukuran drainase tersebut. Yang menjadi masalah, drainase tersebut tidak terkoneksi dengan Sungai Kapuas.
“Kita cari waktu yang tepat kita mau mengundang Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) ke sini untuk sama-sama menyelesaikan ini. Karena kita tak punya outlet ke sungai. Itu yang menyebabkan drainase kota ini bukannya mampet, tapi waktu tunggunya lama,” kata Didit Richardi, Senin (13/11/2023).
“Bayangkan saluran sebesar itu menampung lintasan hujan yang begitu besar. Pasti kan harus ada waktu mengalirkannya. Itu namanya waktu tunggu. Jadi tidak ada masalah dengan drainase kita, tapi tidak terkoneksi dengan Sungai Kapuas,” tambahnya.
Sedangkan pembangunan outlet ke Sungai Kapuas bukan kewenangan pemerintah daerah, tapi Kementerian PUPR. Kawasan Sungai Kapuas, tegas Didit, merupakan kewenangan Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK).
“Itu yang kita coba cari solusi. Mereka bangun itu, entah bagaimana caranya, bikin satu outlet ke Sungai Kapuas. Drainase di dalamnya biar kami tangani. Sebenarnya saluran itu sudah bagus, masalahnya ada di sampah. Kita harus rutin membersihkan sampah supaya air itu lancar,” pungkas Didit. (KiA)
Beri dan Tulis Komentar Anda