
EQUATOR, Ketapang – Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Haudl Ketapang menggelar visitasi akreditasi bersama tim asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Jumat (26/09/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Auditorium STAI Al-Haudl tersebut digelar secara daring dengan menghadirkan dua asesor, yakni Zaenal Mukarom dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, dan Yopi Kusmiati dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Visitasi dilakukan sebagai upaya prodi KPI untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan, penguatan manajemen, serta pengakuan mutu di tingkat nasional.
Ketua STAI Al-Haudl Ketapang, Burhanudin menyampaikan, bahwa akreditasi merupakan kewajiban institusi pendidikan tinggi untuk menjaga standar mutu akademik dan pelayanan.
“Akreditasi ini wajib dilaksanakan sebagai bentuk komitmen kami dalam meningkatkan kualitas, serta menopang kemajuan Prodi KPI agar lebih berkembang di Ketapang,” kata Burhan.
Sementara Ketua Prodi KPI, As’ad Afifi mengatakan, visitasi menjadi momen evaluasi sangat berharga. Pihaknya mengaku siap menindaklanjuti setiap masukan yang disampaikan tim asesor.
“Kami memandang proses akreditasi ini sebagai peluang besar untuk berbenah. Segala catatan dan saran dari asesor akan menjadi dorongan bagi kami untuk memperbaiki kekurangan dan meningkatkan mutu prodi ke arah lebih baik,” kata As’ad.
Menurut As’ad, akreditasi bukan hanya sekadar memperoleh nilai, tetapi juga menjadi sarana untuk memastikan keberlanjutan kualitas pendidikan.
“Bagi kami, akreditasi adalah komitmen jangka panjang. Hasilnya memang penting, tetapi yang lebih utama adalah proses pembenahan dan perbaikan berkelanjutan. Supaya Prodi KPI dapat memberikan pelayanan pendidikan terbaik kepada mahasiswa dan masyarakat,” ungkapnya.
Ia berpendapat, melalui visitasi BAN-PT, STAI Al-Haudl Ketapang dapat meneguhkan diri sebagai kampus Islam yang progresif, berdaya saing, dan berorientasi pada mutu pendidikan.
“Prodi KPI diharapkan tidak hanya melahirkan lulusan unggul dalam bidang komunikasi dan penyiaran Islam, tetapi siap menjadi agen perubahan dan pencerah di tengah masyarakat,” tambahnya.
Mahasiswa prodi KPI, Helmi berharap, proses akreditasi ini membawa dampak positif, baik bagi reputasi kampus maupun kualitas pembelajaran.
“Kami harap hasil akreditasi ini bisa memberikan nilai terbaik. Dengan begitu, ke depan mahasiswa akan merasakan manfaat dari peningkatan mutu, baik dari fasilitas, proses belajar, maupun peluang kerja setelah lulus,” cetusnya. (Mi)