
EQUATOR, Pontianak – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak melalui UPT Pusat Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Bahasa menggelar Kompetisi Roket Air Regional Tahun 2025 untuk tingkat SMP dan SMA se-Kota Pontianak.
Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kota Pontianak, Rusdalita menyebut, kompetisi ini merupakan media untuk mengembangkan potensi kecerdasan siswa-siswi sekolah secara komprehensif, yang mencakup tiga aspek yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kompetisi ini menurutnya juga dapat meningkatkan minat dan bakat anak dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) lewat metode penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan iptek itu sendiri.
“Saya menyambut baik adanya kompetisi roket air ini. Semoga ajang ini dapat memacu minat dan bakat dikalangan peserta didik, serta mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya iptek pada saat ini yang selalu berkembang sesuai dengan kemajuan zaman,” ungkap Rusdalita usai membuka kompetisi di SMP Negeri 8 Pontianak, Rabu (30/04/2025).
Untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan global, Rusdalita mengatakan, dibutuhkan peranan pendidik dalam mewujudkan peningkatan mutu pendidikan. Di samping, penerapan ilmu pengetahuan yang didapat siswa-siswi di bangku sekolah juga perlu mendapat perhatian. Salah satu caranya adalah dengan memberikan kesempatan kepada para siswa-siswi dalam melakukan uji kreativitas melalui kompetisi roket air ini.
“Untuk para peserta saya ucapkan selamat berkompetisi dengan sehat, jujur, dan bersemangat. Untuk para kepala sekolah dan guru pendamping, tingkatkan pengembangan kreativitas bakat dan minat siswa terhadap iptek, agar anak didik kita lebih maju dan sukses untuk masa depannya yang gemilang,” terangnya.
Kepala UPT Pusat Iptek dan Bahasa Kota Pontianak, Rosalina yang sekaligus menjadi Ketua Panitia Kompetisi Roket Air mengatakan, peserta yang terlibat pada kompetisi ini adalah anak-anak pelajar tingkat SMP dan SMA se-Kota Pontianak. Untuk anak tingkat SMP ada sekitar 133 peserta, sedangkan untuk tingkat SMA sekitar 29 peserta.
Teknis kompetisi ini dijelaskannya, peserta adalah perseorangan dengan setiap anak membuat roket dan diluncurkan pada hari kompetisi. Roket sendiri menggunakan botol air minum ukuran 1 liter kemudian disambung dengan botol lainnya dan dirakit menjadi roket air. Dengan begitu, Rosalina berharap kedepannya peserta didik dapat lebih bersemangat dalam berinovasi membuat roket air dengan imajinasi mereka.
“Kami harapkan kegiatan ini dapat menumbuh kembangkan minat bakat anak-anak, anak didik kita semoga menjadi anak yang tangguh, yang punya bakat yang baik, yang kedepannya menjadi penerus bangsa yang dapat kita harapkan,” katanya. (M@nk)
Beri dan Tulis Komentar Anda