EQUATOR, SANGGAU. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) memastikan telqh mengusulkan perbaikan ruas jalan Sungai Tekam, Kecamatan Sekayam, sepanjang 12 kilometer yang kondisinya becek dan berlumpur.
“Desa Sungai Tekam termasuk dalam lokasi priotas (Lokpri) pembangunan daerah perbatasan, dan Pemerintah Daerah 2024 telah mngusulkan anggaran perbaikan jalan Sungai Tekam melalui dana DAK Transportasi Pedesaan (Trandes). Semoga saja usulan kami ini dapat direspon oleh Kementrian Desa RI,” kata John Hendri, Kepala Dinas BMSDA Sanggau belum lama ini.
Kondisi jalan penghubung dari Desa Malenggang ke dusun Perimpah menuju dusun Empelas dan dusun Sungai Tekam Desa Sungai Tekam Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau kondisinya sangat memprihatinkan. Padahal, jalan tersebut merupakan satu-satunya akses yang dimiliki masyarakat setempat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan.
“Jalannya rusak parah. Kami mohon perhatian Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat untuk melakukan perbaikan, karena dari jaman nenek moyang kami dulu sampai sekarang belum ada bantuan perbaikan dari Pemerintah,” kata Kepala wilayah (Kawil) Dusun Sungai Empelas Desa Sungai Tekam Kecamatan Sekayam Filius Lemio kepada wartawan.
Dengan kondisi jalan yang rusak seperti itu, Kawil Filius Lemio mengakui masyarakat kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan.
“Di sini ada SD Negeri 25 Perimpah, kalau mau turun ke sekolah berangkat subuh sampai jam 9 pagi. Anak-anak banyak yang malas ke sekolah, selain karena jaraknya cukup jauh juga karena jalannya rusak parah. Begitu juga tenaga kesehatan, termasuk bidan desa kesulitan melayani masyarakat,” ungkap Filius.
Pihaknya, lanjut Kawil Filius, setiap tahun mengajukan perbaikan ke pemerintah tapi sampai hari ini belum ada tanggapan.
“Jalan kami masih tanah kuning. Harapan masyarakat dari tiga dusun tersebut paling tidak minta latret jalan kerena daerah kami ini berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia,” pungkasnya. (KiA)