
EQUATOR, Pontianak. Pendaftaran bakal calon Ketua Umum Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kota Pontianak Periode 2025 – 2028 diwarnai aksi protes pada Minggu (23/02/2025) malam.
Aksi protes itu dipicu karena panitia menolak pendaftaran salah satu calon, Deska Irnan Syafara. Pengusaha multimedia ini ditolak pendaftarannya karena ber KTP Kubu Raya.
“Panitia tidak memberi saya kesempatan untuk mendaftar. Alasan mereka saya ber KTP Kubu Raya. Padahal domisili dan perusahaan saya di Pontianak,” ucap Deska kepada wartawan di lokasi pendaftaran.
Deska berpendapat, syarat untuk maju sebagai calon Ketua HIPMI Kota Pontianak terkait KTP terlalu kaku.
“Kalau persoalan KTP, sebenarnya saya bisa meminta surat keterangan domisili. Mulai dari RT, RW, kelurahan, camat bahkan dinas kependudukan dan pencatatan sipil untuk menerangkan bahwa saya berdomisili di Pontianak. Jangan langsung menolak,” sesalnya.

Menurut Deska, HIPMI merupakan organisasi pengusaha profesional. Mestinya mengutamakan serta membuka ruang kepada anggota untuk berkontestasi pada pemilihan ketua.

“Saya tidak ujug-ujug mau nyalon jadi ketua. Karena saya pengurus aktif di HIPMI Kalimantan Barat. Saya kira untuk persoalan KTP, harusnya ada diskresi dari panitia. Tapi panitia terkesan mematikan langkah saya untuk maju sebagai calon ketua,” tegas Deska.
Deska menengarai, tidak dinamisnya panitia dalam proses pendaftaran karena kesengajaan. “Jangan-jangan ada ‘titipan’ kepentingan kepada panitia. Mestinya semakin banyak calon, semakin baik. Demi keberlangsungan organisasi,” lugasnya.
Deska juga menyoroti kualitas panitia penyelenggara. Ia menilai panitia tidak berwawasan luas dan minim pengalaman. Karena tidak memberi penjelasan secara detail dan konstruktif.
“Sejak saya tiba di lokasi pendaftaran, ketua dan sekretaris panitia tidak berada di tempat. Padahal hari ini adalah waktu terakhir pendaftaran. Saya akan sampaikan semua permasalahan ini ke BPD HIPMI Kalbar, untuk dibahas,” pungkasnya. (**)
Beri dan Tulis Komentar Anda